Rabu, 21 April 2010

Artikel Strategi Produksi PT.Bio Farma

DEPKES PRODUKSI VAKSIN FLU BURUNG UNTUK MANUSIA

Bandung, 11/5/2009 (Kominfo-Newsroom) – Departemen Kesehatan Republik Indonesia tengah merancang pembangunan fasilitas riset dan alih teknologi produksi vaksin flu burung untuk manusia.“Kami bersiap alih teknologi produksi vaksin flu burung sebagai antisipasi ancaman penyakit menular pada umumnya dan pendemi influenza pada khususnya,” kata Menkes Prof Dr dr Siti Fadilah Supari Sp.JP(K) saat membuka Pertemuan Nasional Evaluasi dan Perencanaan Program Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (PPamp;PL) di Bandung, Minggu (10/5) malam.
Pertemuan nasional itu diikuti 200 peserta dari Depkes, Kepala Dinas Kesehatan Terpilih, dan Kepala UPT meliputi 48 Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan, dan 10 Kepala BBTKL-PPM.Menurut Menkes, proyek tersebut difokuskan pada dua tempat yaitu Universitas Airlangga Surabaya untuk penyiapan “seed vacsin” (biang vaksin) dengan Bio Safety Level-3 (BSL 3) dan PT. Biofarma Bandung untuk Chicken Breeding, fasilitas produksi vaksin skala industri.
Untuk mengatasi flu burung serta mengantisipasi flu baru lainnya seperti swine flu/flu babi, Depkes telah menetapkan beberapa kebijakan dan langkah-langkah strategis mengatasi masalah dan tantangan Multiple Burden Diseases.Kebijakan lainnya meliputi penetapan pengetahuan dan pemahaman seluruh stake holders pelaku pembangunan terhadap nilai-nilai pembangunan kesehatan.
Depkes menetapkan empat strategi utama sebagai Pilar Pembangunan Kesehatan termasuk pengendalian penyakit dan penyehatan lingkungan, yaitu menggerakkan dan memberdayakan masyarakat untuk hidup sehat, meningkatkan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan berkualitas, meningkatkan sistem surveilans, monitoring dan informasi kesehatan, serta meningkatkan pembiayan kesehatan. Selain itu juga “Capacity and competency Building” yang ditandai dengan restrukturasi organisasi antara lain Direktorat Penyakit Tidak Menular, peningkatan kelas Unit Pelaksana Teknis (UPT) Ditjen PPamp;PL antara lain 7 Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) menjadi kelas I dan empat Balai Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pencegahan Pemberantasan Penyakit (BTKL-PPM) menjadi Balai Besar.
Disamping tantangan tersebut, Menkes Siti Fadilah Supari menyebutkan berbagai keberhasilan terlah diraih dalam pembangunan kesehatan yang ditandai dengan menurunnya angka kematian bayi (AKB) dari 35 menjadi 26,9 per 1.000 kelahiran hidup. Sedangtkan angka kematian ibu (AKI) dari 307 menjadi 228 per 100.000 kelahiran idup, gizi kurang balita dari 25,8 persen menjadi 18,4 persen, dan meningkatnya umur harapan hidup (UHH) dari 66,2 menjadi 70,6.
Keberhasilan pemerintah dengan semua komponen ini harus dipertahankan, serta disinergikan melalui agenda perencanaan dan pelaksanaan terpadu yang komprehensif ke depan, kata Menkes yang menyinggung janji kampanye Gubernur Jabar realisasikan pengobatan gratis, di sela-sela pidatonya.
Sementara Dirjen PPamp;PL Depkes Prof Dr Tjandra Yoga Aditama dalam laporannya menyatakan akan mengeliminir masalah atau kekurangan-kekurangan seperti double burden yaitu masalah penyakit infeksi dapat dituntaskan termasuk munculnya re dan new-emerging diseases seperti influenza A H1N1 (strain Meksiko).Selain itu, penyakit non infeksi seperti coronary, degenerative, dan cancer dengan angka kematian yang relatif tinggi sehingga memerlukan perhatian dan penanggulangan segera, ujarnya. (Antara News/id)

Peranan dalam memenangi persaingan dan memperoleh keunggulan :
- Bersiap alih teknologi produksi vaksin flu burung sebagai antisipasi ancaman penyakit menular pada umumnya dan pendemi influenza pada khususnya.
-Penetapan pengetahuan dan pemahaman seluruh stake holders pelaku pembangunan terhadap nilai-nilai pembangunan kesehatan
- Memberdayakan masyarakat untuk hidup sehat, meningkatkan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan berkualitas, meningkatkan sistem surveilans, monitoring dan informasi kesehatan, serta meningkatkan pembiayan kesehatan
- Mengeliminir masalah atau kekurangan-kekurangan seperti double burden yaitu masalah penyakit infeksi dapat dituntaskan termasuk munculnya re dan new-emerging diseases seperti influenza A H1N1 (strain Meksiko).


Sumber : www.google.com