Rabu, 23 Desember 2009

Strategi Pembelajaran: 10 Cara Belajar yang efektif

Kita setuju bahwa pembelajaran perlu terjadi seumur hidup dan dalam semua segi kehidupan. Masalahnya kemampuan seseorang untuk menyerap dan memiliki pengetahuan yang baru sebenarnya terbatas. Apalagi dalam jaman information overload seperti sekarang, di mana jumlah pengetahuan yang dapat dipelajari sudah melebihi kapasitas manusia untuk menyerapnya.Artinya dengan keterbatasan waktu, tenaga, ingatan dan kemampuan lainnya, kita perlu memberi prioritas pada strategi pembelajaran yang dapat memberi kita hasil yang maksimal dalam waktu yang terbatas. Artikel berikut yang saya ambil dari About.com: Psychology membahas beberapa langkah yang bisa kita lakukan untuk memaksimalkan pembelajaran kita.

1. Pelajari dasar-dasar peningkatan kemampuan ingatan - ada teknik-teknik tertentu yang dapat membantu kita untuk meningkatkan kemampuan mengingat, yang tentu saja akan bergantung pada daya ingat dan cara belajar seseorang. Beberapa hal yang bisa kita pelajari misalnya tehnik mind map, mnemonik dll.

2. Pelajari dan terapkan hal-hal yang baru. Satu cara untuk menjadi pembelajar efektif adalah dengan terus belajar. Dengan mengulangi pembelajaran hal-hal baru dan memprakekkannya, kita sedang membangun jalur jaringan di otak yang akan memperkuat koneksi kita dengan informasi yang baru tersebut

3. Belajar dengan cara yang berbeda. Jelas setiap orang memiliki cara belajar yang berbeda. Namun jika kita mau mempelajari cara belajar yang lain (visual, audio, kinestetik) ataupun metode pembelajaran yang lain, otak akan dapat menaruh informasi tersebut di beberapa tempat yang berbeda, yang akan memudahkan pemanggilan informasi tersebut.

4. Ajarkan apa yang sudah kita pelajari pada orang lain - salah satu cara terbaik untuk mempelajari sesuatu adalah dengan mengajarkannya pada orang lain. Tentunya setelah melewati proses internalisasi dan translasi, di mana kita akan mengajarkan dengan cara dan metode yang cocok dengan cara kita sendiri dan bukan sekedar menjiplak. Menulis blog adalah salah satu cara untuk mengajarkan sesuatu dengan cara yang berbeda kepada orang lain.

5. Gunakan pembelajaran terdahulu untuk mempelajari hal yang baru. Ini disebut pembelajaran relasional, di mana kita akan melibatkan informasi yang baru pada hal-hal yang sudah kita ketahui.

6. Praktekkan – cari pengalaman. Salah satu cara terbaik untuk meningkatkan efektifitas pembelajaran adalah dengan mempraktekkannya – dan bukan sekedar mempelajari atau menulis sesuatu tentang informasi tersebut.Praktekkan pengetahuan baru secara rutin!

7. Carilah jawaban dan bukan sekedar mengingat - sebisa mungkin jika kita sedang berusaha mengingat suatu informasi, lebih baik kita melakukan riset untuk mendapatkan jawabannnya. Jika kita terbiasa mengingat suatu informasi, ada kecenderungan kita akan melupakan informasi tersebut di masa depan. Hal ini terjadi karena dengan mengulangi percobaan mengingat, kita sedang merekam aktivitas secara negatif dan bukannya positif dalam ingatan kita.

8. Pahami bagaimana cara terbaik untuk belajar – setiap orang unik, termasuk dalam cara dan strategi pembelajarannya. Semakin kita memahami keunikan, kekuatan dan kelemahan kita, semakin kita dapat belajar secara efektif

9. Gunakan ujian untuk meningkatkan pembelajaran – ujian menolong kita untuk dapat mengingat informasi yang diujikan dalam jangka waktu yang lebih lama

10. Stop multitasking – riset telah memperlihatkan bahwa multitasking sebenarnya membuat pembelajaran menjadi kurang efektif. Hal ini telah dibahas dalam posting ini.

Tips Kalau Anda Mau Percaya Diri

Kalau banyak dari kita membeli barang-barang mahal nan mewah, sebut saja tas mahal, mobil mahal, sepatu mahal, bahkan punya rumah mahal di daerah kelas atas, maka dari sejuta alasan yang akan diberikan, jika Anda menanyakan mengapa mereka membelinya, pasti saya yakin ada saja yang mengatakan bahwa semua itu akan menambah kepercayaan diri.

Saya adalah salah satu korban pemikiran semacam itu. Tanpa mengurangi rasa hormat dan syukur --karena saya sebetulnya sangat menghormati dan bersyukur-- kepada Tuhan Yang Maha Esa, Pencipta langit dan bumi dan makhluk di dalamnya, saya terlahir dengan fisik sederhana dan biasa-biasa saja. Kecil, kurus, dan... hidup, itu kata teman saya.

Ganteng? Itu tak herlaku untuk saya. Waduh... dibandingkan dengan pria-pria lainnya, saya tidak masuk hitungan. Kalau dimisalkan sebuah lomba, mau masuk semifinal saja mungkin saya harus perlu katebelece. Bahkan, kalaupun ada 100 atau bahkan 500 pria terganteng, saya pun juga tak akan masuk ke dalamnya. Nomor 499 saja pun masih jauh rasanya.

Karena saya jauh dari sosok seperti Marcellino Lefrand atau Ari Wibowo, bahkan Tora Sudiro, maka dalam perjalanan hidup ini saya pernah mempunyai periode tak percaya diri. Dulu saya tak pernah memikirkan ini bakal terjadi. Dan waktu itu terjadi dan saya menyadarinya, hati ini sempat tidak menerima. Kok pendeklah, kok jeleklah, kok ini, kok itu, dan seterusnya, dan seterusnya.

Kalau fisik saya tak seberapa, keadaan finansial dan karier saya boleh dikatakan lumayan. Dengan keadaan itu, saya mulai mengenal enaknya bisa beli barang-barang mahal, mulai dari tas, kemudian sepatu, kemudian baju. Jadwal perjalanan saya melintasi benua juga menambah kepercayaan diri saya. Bayangkan saja, pria yang tadinya biasa-biasa saja, fisik yang sama sekali tidak menarik, tiba-tiba bisa terbang ke sana kemari, beli jas Armani, dan sepatu John Lobb.

Seperti narkoba

Semua itu membuat saya kemudian merasa barang-barang mahal ini adalah sarana agar saya bisa terus merasakan hadirnya percaya diri. Harus diakui keadaan itu sangat nikmat dilakoni. Saat itu saya herterima kasih di dunia ini ada barang bermerek. Barang yang ternyata membantu saya menepis, paling tidak, kesedihan saya sebagai manusia yang fisiknya dilahirkan biasa-biasa saja, bahkan tak ada geregetnya, untuk dapat sejenak merasa senang bisa membuat orang menoleh kepada saya yang tidak saya dapatkan dari keadaan lahir.

Akhirnya saya sering melarikan diri bersembunyi, dan memeluk barang-barang mahal itu sebagai senjata untuk memesona orang lain, untuk menerima hormat orang lain dan untuk dapat diakui.

Semua itu seperti narkoba. Saya seperti tak lagi bisa memercayai kemampuan saya sebagai manusia, tetapi malah menggantungkannya pada harang-barang itu. Saya tidak malah mencoba memesona orang dengan kepribadian saya, tetapi justru dengan menyodorkan barang-barang itu ke hadapan mereka. Saya menjadi senang dibicarakan orang karena barang-barang itu ketimbang saya yang punya otak sedikit encer.

Dengan waktu yang bergulir dan kematangan jiwa, kini saya berpikir bagaimana mungkin saya bisa percaya diri dengan bantuan benda-benda mati itu? Bagaimana mungkin saya mencari kepercayaan diri di balik logo-logo barang mahal itu? Bagaimana mungkin kepercayaan diri saya cuma seharga barang mahal itu?

Itu bukan kepercayaan diri yang saya dapatkan, itu cuma ego yang terpuaskan yang membuat saya malah cenderung menjadi sombong. Dan saat saya merasa punya kepercayaan diri dengan benda mati mahal itu, saat itu justru saya sedang benar-benar dalam keadaan tidak percaya diri. Itu sebuah rasa percaya diri yang semu.

Saya tak akan berhenti membeli barang-barang mahal karena sejujurnya saya tak mampu berhenti terpukau. Tetapi, kini saya tahu, saya membeli hanya untuk kesenangan ego semata, bukan membeli karena saya mencari tempat perlindungan. Sepengetahuan saya juga, butik bernama Prada, Dior, dan nama-nama lainnya hanya menjual tas, baju, dan sepatu. Di etalase mereka pun tak pernah tertulis: Di sini menjual kepercayaan diri buatan Perancis.

Tips Kalau Anda Mau Percaya Diri

1. Sadarilah sejak awal bahwa kata percaya diri itu berarti Anda yang percaya kepada diri Anda. Percaya diri tak berarti percaya pada sebuah benda, sebuah logo, atau sebuah merek, tetapi Anda titik. Jadi, kalau percaya diri yang mau ditingkatkan, yang harus naik kelas itu Anda, yang ditingkatkan itu Anda, bukan benda-benda mati, mahal nan mewah itu. Itu namanya bukan percaya diri, tetapi percaya benda mati.

2. Mau menambah percaya diri tak bisa hanya bermodalkan keadaan lahiriah semata. Apalagi kalau lahiriahnya seperti saya. Kepala Anda juga mesti diisi dengan berbagai macam pengetahuan dan informasi. Kalaupun Anda bisa nyerocos dalam tujuh bahasa—di luar bahasa daerah—tetapi apa yang Anda bicarakan hanya berkisar berlian dan membedah isi majalah People, sebaiknya Anda tak usah bangga dahulu.

3. Bergaul. Bersosialisasilah seluas-luasnya, bukan sebanyak-banyaknya. Luas itu artinya Anda bergaul di berbagai macam kalangan, tanpa punya prasangka dan batasan apa pun. Semua kalangan memiliki keunikannya sendiri. Anda akan menjadi manusia yang lebih terbuka dengan mencoba menyelami aneka rupa kalangan ini. Tak perlu banyak-banyak yang Anda kenal, nanti malah jadi arisan.

4. Jangan biasakan bersembunyi di balik orang lain untuk menjadi percaya diri. Kalau Anda memang hanya kenal adiknya Titi DJ, bilang saja, ”Oh gue kenal tuh sama Samuel.” Tak perlu mengatakan, ”Oh gue kenal sama adiknya Titi DJ.” Yang Anda kenal Samuel, adiknya Titi DJ. Anda tak kenal Titi DJ, bukan? Jadi jangan membuat orang berasumsi Anda kenal dengan Titi DJ seolah-olah pergaulan Anda begitu hebatnya.

Atau suatu hari teman Anda mengajak pergi dan kebetulan dia mengenal Dian Sastro dan mengajaknya pergi bersama. Ketika ditanya apa yang Anda lakukan kemarin, Anda bilang saja pergi ke Ancol. Tak perlu mengatakan, ”Kemarin gue sama Dian Sastro ke Ancol.” Yang kenal Dian dan mengajaknya pergi itu teman Anda dan bukan Anda. Oke?

5. Biasakan menjadi pribadi yang sederhana, rendah hati, dan tak perlu petantang-petenteng. Percaya diri itu bukan artinya Anda membeberkan kehebatan pribadi Anda. Ingat akan pepatah yang mengatakan, padi yang makin berisi itu makin merunduk.*


Jakarta, Kompas
Oleh: SAMUEL MULIA, Penulis Mode dan Gaya Hidup

Tips Mencegah Jerawat

*
Rajin membersihkan wajah
Salah satu penyebab timbulnya jerawat adalah kotoran dan bakteri yang menempel di wajah. Dengan mencuci muka atau membersihkan wajah menggunakan susu pembersih dapat segera menyingkirkan kotoran dan bakteri yang ada.
*
Singkirkan rambut dari wajah
Rambut akan menjadi kotor dan berminyak saat kita melakukan aktivitas sehari-hari. Bila rambut menyentuh wajah, maka kotoran tersebut dapat pindah ke wajah kita dan dapat menimbulkan jerawat.
*
Cuci sarung bantal dan seprei secara teratur
Rambut yang kotor atau wajah yang tidak bersih dapat menyebabkan kuman dan kotoran berpindah di sarung bantal atau seprei saat kita menggunakan bantal. Kemudian, pada saat yang lain saat wajah menempel di bantal, kotoran tersebut kembali menempel di wajah kita.
*
Minum 8 gelas air sehari
Mengkonsumsi air yang cukup dapat membantu tubuh mengeluarkan racun dan zat tidak berguna yang ada di tubuh, sehingga dapat mengurangi risiko timbulnya jerawat.
*
Menggunakan masker pencegah jerawat secara teratur.
Dengan menggunakan masker madu dan jeruk nipis. Hal ini dapat membantu menghilangkan bakteri dan minyak di wajah.
*
Kurangi penggunaan kosmetik
Menggunakan kosmetik dapat menyumbat pori-pori wajah. Sumbatan ini membuat pori-pori tidak bernafas dengan baik. Pilihlah kosmetik yang berbahan dasar air yang dapat mengurangi potensi timbulnya jerawat dibanding kosmetik yang berbahan dasar minyak.
*
Jangan pencet jerawat yang ada
Tangan yang kotor saat anda memegang dan memencet jerawat memicu meningkatnya minyak dan kotoran di wajah. Saat memencet jerawat, lapisan yang ada di bawah kulit dapat menjadi rusak dan menyebabkan minyak wajah menyebar ke bagian lain dari wajah sehingga jerawat timbul semakin banyak

Sayangi Bibir Anda

KapanLagi.com - Apakah Anda selalu merawat bibir Anda? Apakah bibir Anda pernah kekeringan, berwarna kehitaman dan pecah - pecah? Waspadai apabila hal itu terjadi pada bibir Anda.

Bibir seringkali luput dari perhatian kita. Kita cenderung memperhatikan perawatan sekitar wajah dan tubuh lebih maksimal. Namun apakah Anda menyadari bahwa bibir juga perlu perhatian lebih?

Bibir adalah salah satu bagian tubuh kita yang sensitif. Kulit pada bibir cenderung tipis dan halus. Sinar matahari, AC, rokok, dan minuman beralkohol kerap mengganggu keindahan bibir. Bibir bisa menderita kekeringan, kulit pecah-pecah atau berwarna kehitaman.

Tips & Bentuk Bibir

Bentuk bibir manusia berbeda satu sama lain. Bentuk bibir memiliki arti masing-masing yang mewakili sifat diri.

1. Kreativitas

Memiliki ciri: bentuk bibir atas melengkung dan memanjang dengan bentuk bibir bawah yang normal.

Tips: pilih lipstik dengan warna dasar kebiruan dan tekstur mengkilap.

2. Kekuatan

Memiliki ciri: bentuk bibir atas penuh dan bibir bawah tipis.

Tips: pilih warna keunguan, warna salem, serta warna dasar kecoklatan.

3. Ketegasan

Memiliki ciri: bentuk bibir atas meruncing dengan bentuk bibir bawah normal.

Tips: pilih warna magenta, merah, pink dan warna koral.

4. Keseimbangan

Memiliki ciri: bentuk bibir atas sangat melengkung dengan bibir bawah yang penuh.

Tips: pilih warna coklat, merah bata, serta merah oranye.

5. Kebijakan

Memiliki ciri: bentuk bibir atas agak memanjang serta bibir bawah tipis.

Tips: pilih warna dengan nuansa logam seperti emas, tembaga, perak dan tekstur sangat mengkilap.

Lipstik adalah penyempurna keindahan bibir. Pemulasan lipstik dapat menutupi bentuk bibir yang asimetris. Lipstik juga membuat bibir tampak segar dan lebih menarik dengan keragaman warna lipstik yang ada. Berbagai macam lipstik saat ini sangat bermanfaat bagi kita. Ingin tampil berbeda tinggal ganti warna dan matching-kan dengan baju yang dikenakan. Dalam beberapa detik wajah Anda akan lebih cerah dan berseri. Namun apabila salah pilih lipstik, bibir indah takkan di dapat.

Jadi Anda harus lebih berhati-hati mengenal dan memilih merk lipstik.

Jenis-jenis Lipstik

1. Lacquer

Yaitu lipstik berbahan dasar gel, biasanya dikemas dalam botol atau wadah kecil, memberi kesan halus dan lembut pada bibir dalam berbagai nuansa warna.

2. Satin

Lipstik yang bertekstur sangat lembut, dikemas dalam bentuk stik atau cairan dan tersedia dalam warna, bisa menutupi bibir dengan sempurna serta memberi efek kilap tanpa kesan minyak.

3. Semi-gloss

Efeknya tidak begitu mengilap dan berminyak seperti lip gloss, dikemas dalam bentuk stik atau krim padat.

4. Matte

Lipstik yang tahan lama, tidak mengilap pada bibir, tapi mengandung pelembab dan memberi efek halus pada bibir, tersedia dalam bentuk stik.

5. Lip Care atau Lip Vitamin

Yaitu treatment campuran antara pewarna bibir dan vitamin bibir yang dikemas dalam bentuk stik, bertekstur lembut, mengandung pelembab dan memberi efek berkilau.

Lipstik akan memberikan kepercayaan diri lebih bagi Anda. Jadi jangan salah pilih lipstik lagi.

Polisi Iran Bentrok dengan Pelayat Montazeri

Teheran (ANTARA News/AFP) - Polisi Iran bentrok dengan para pelayat pada pemakaman ulama pembangkang Ayatollah Hossein Ali Montazeri di Isfahan, Rabu, dan beberapa diantaranya ditahan, demikian laman oposisi.

"Pagi ini sebelum upacara dimulai, ratusan polisi, pasukan keamanan dan kelompok tak berseragam berkumpul di sekitar masjid yang memicu bentrokan dengan masyarakat," kata Rahesabz.net.

"Sejauh ini beberapa orang ditahan dan beberapa yang lain terluka," tambahnya.

Pemakaman di masjid Seyed Isfahan dipimpin oleh reformis utama ulama Ayatollah Jalaledin Taheri.

Pengritik keras atas rejin keulamaan yang dia bantu bangun, Montazeri, yang meninggal dunia pada usia 87 tahun, Sabtu, memiliki banyak pengikut di provinsi Isfahan.

Seaworld Siapkan "Kejutan Natal dan Akhir Tahun"

Jakarta (ANTARA News) - Wahana Seaworld Indonesia, Taman Impian Jaya Ancol menghadirkan "Kejutan Natal dan Liburan Akhir Tahun 2009" pada 25 hingga 27 Desember 2009.

"Seaworld Indonesia menghadirkan serangkaian acara untuk memperingati rangkaian hari raya Natal dan liburan akhir tahun," kata Humas Taman Impian Jaya Ancol Sofie Cakti di Jakarta, Rabu.

Sofie menjelaskan, "Kejutan Natal dan Liburan Akhir Tahun 2009" terdiri dari rangkaian kegiatan antara lain peluncuran wahana baru Seaworld Indonesia yakni ex-quarium, sea horse aquarium dan foto bersama buaya pada 26 Desember 2009.

Selanjutnya pada 25-26 Desember, ada parade santa bersepeda, atraksi menghias pohon Natal di akuarium ikan hiu dan memberi makan di akuarium duyung.

Selain foto bersama santa, ada atraksi serupa dengan peri dan buaya pada 25 hingga 27 Desember, pameran reptil pada 25 - 31 Desember dan bagi-bagi hadiah oleh santa.

Sofie menjelaskan, serangkaian acara tersebut ditujukan untuk meningkatkan pelayanan bagi para pengunjung yang ingin menghabiskan liburan Natal dan akhir tahun di Taman Impian Jaya Ancol, khususnya Seaworld Indonesia.

Ia berharap pengunjung terhibur dengan serangkaian acara yang dipersiapkan khusus untuk menyambut libur Natal dan akhir tahun. (*)

Michael Schumacher ke Mercedes

Paris (ANTARA News/AFP) - Pembalap legendaris Michael Schumacher yang bertahun-tahun tidak terpisahkan dari Ferrari, menandatangani kontrak dengan Mercedes GP untuk Formula 1 musim kompetisi 2010.

Sebelum dengan Ferrari, pembalap kebanggaan Jerman ini juga pernah memperkuat tim Jordan dan Benetton, serta pernah menggondol supremasi juara dunia sebanyak tujuh kali.

Berikut data dan fakta Michael Schumacher yang Selasa waktu Eropa ini dilaporkan resmi menandatangani kontrak dengan tim yang senegara dengannya, Mercedes GP, untuk Formula Satu musim kompetisi 2010.

Ariel Peterpan Tak Kuasa Tolak "Sang Pemimpi"

Jakarta, (ANTARA News) - Nazril Irham atau yang lebih dikenal dengan Ariel, pentolan grup band Peterpan, mengaku tak kuasa menolak ketika mendapat tawaran berakting dalam film "Sang Pemimpi".

"Peran saya tidak banyak tapi penting," kata Ariel Peterpan di Jakarta, Rabu.

Ariel menjelaskan, selama ini ia kerap mendapat tawaran berakting, tapi ketika skenario dan buku novel Sang Pemimpi datang padanya, ia tak kuasa menolaknya.

Bahkan, ia membuktikan kesungguhannya untuk bermain dalam film Sang Pemimpi dengan akting yang cukup mempesona melalui tokoh sentral Arai dewasa.

Sang Pemimpi merupakan kelanjutan dari film fenomenal Laskar Pelangi yang menceritakan tentang mimpi anak Melayu di kota kecil Pulau Belitung untuk meraih beasiswa pendidikan ke luar negeri.

Tokoh yang dimainkan Ariel Peterpan adalah Arai dewasa, sepupu dari Ikal, pemeran utama film tersebut.

Sementara itu, produser film Sang Pemimpi, Mira Lesmana menjelaskan bahwa keikutsertaan Ariel dalam film tersebut merupakan hasil kasting dan dianggap memenuhi kriteria yang dicari.

Ariel dianggap memiliki raut wajah yang mirip dengan pemeran Arai remaja yang diperankan oleh Rendy Ahmad.

Selain itu, Ariel juga telah memperlihatkan kemampuannya dalam berakting dengan penuh antusias meskipun sebelumnya ia belum pernah menjadi aktor.

Karena itu, Mira Lesmana yang didukung sutradara Riri Riza memutuskan untuk mengajak Ariel bergabung dan menggunakan nama asli Nazril Irham.

"Kami ingin para penonton bisa menilai Nazril sebagai aktor dan bukan penyanyi dalam film ini," katanya.(*)

Polisi Keluarkan Pistol Saat Tagih Utang, Ibu Hamil Keguguran

Jakarta - Penggunaan pistol oleh polisi yang sewenang-wenang pada warga kembali terulang. Kali ini terjadi di Tanjungkarang Timur, Lampung. Hal ini membuat korban yang sedang hamil tua, Matalina, shock sehingga keguguran. Suami korban, Ikhsan, mengadukan Bripka Irwan ke Poltabes Bandar Lampung.

Kabid Humas Polda Lampung AKBP Fatmawati membenarkan adanya laporan tersebut. Bripka Irwan merupakan anggota Buru Sergap (Buser) Polsekta Tanjungkarang Pusat (TKP).

"Dia (Bripka Irwan) datang nagih utang. Matalina belum bisa bayar, Irwan justru mengeluarkan senjata sehingga Matalina shock, jatuh pingsan lalu mengalami pendarahan," ujar Fatmawati saat berbincang dengan detikcom, Rabu (23/12/2009).

Sedangkan website Polda Lampung melansir, peristiwa ini terjadi pada Jumat 11 Desember pagi. Saat itu Irwan mendatangi rumah Matalina guna menagih utang sisa pembayaran kayu Rp 12 juta kepada Ikhsan. Matalina menjelaskan, suaminya tidak ada di rumah dan dia belum mampu membayar utang. Mendengar itu, Irwan kesal dan mengeluarkan pistol.

Ikhsan yang tiba di rumah kemudian kaget melihat istrinya terkulai pingsan dan mengalami pendarahan.
Saat itu Irwan sudah tidak berada di lokasi. Meskipun sempat dibawa ke rumah sakit ternyata bayi dalam kandungan Matalina tidak bisa diselamatkan. Ikhsan lantas mengadukan hal ini ke polisi.

Kanit P3D Poltabes Bandarlampung AKP M Yamin membenarkan adanya laporan warga tentang oknum anggota Polsekta (TKP) yang menagih utang dengan cara mengeluarkan pistol itu. Dia juga membantah jika seluruh anggota Buser membawa senjata api.

Jika kedapatan senjata api tersebut digunakan untuk mengancam akan ada sanksi berat seperti sanksi indisipliner, penundaan pangkat, hingga hukuman penjara.
(did/nrl)

Dianggap Berkhianat, Golkar Merasa Serba Salah

Jakarta - Partai Golkar merasa pada posisi serba salah ketika sikap kritisnya dianggap sebagai bentuk pembangkangan. Golkar merasa melaksanakan titah SBY yang meminta pengusutan secara tuntas terhadap kasus skandal Century.

"Kita serba salah, kita dukung kenceng dicurigai. Kalau tidak, dicurigai juga," keluh Sekjen DPP Partai Golkar Idrus Marham usai audiensi pansus Century dengan mahasiswa dan facebooker di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (23/12/2009)

Menurut Idrus, Golkar tetap dibelakang Partai Demokrat mendukung penuntasan skandal Century. Idrus membantah Golkar membangkang dan berkhianat.

"Kita tidak ada berkhianat. Demokrat lebih kritis ingin membongkar Century. Dan kami dukung itu," jelas Idrus.

Idrus meminta isu pengkhianatan partai koalisi tidak dianggap serius. "Tidak ada seperti itu," tutupnya.

Sebelumnya diberitakan, Ketua DPP Partai Demokrat Ruhut Sitompul mengaku sedih melihat partainya dikhianati parpol koalisi dalam kasus angket Century. Partai koalisi yang harusnya berjuang bersama dinilai ruhut main banyak kaki.

"Sedih dong lihat penghianat semua, gimana nggak sedih?," kata Ruhut saat dikonfirmasi wartawan terkait isu perpecahan parpol koalisi PD, di Gedung DPR, Senayan Jakarta, Rabu (23/12/2009). (van/yid)

Boediono Mengaku Dapat Dukungan DPR Selamatkan Century

Jakarta - Mantan Gubernur Bank Indonesia (BI) Boediono mengaku mendapatkan dukungan dari DPR saat menyelamatkan Bank Century. Dalam setiap rapat kerjanya dengan Komisi XI DPR RI saat itu, Boediono mengaku mendapatkan apresiasi.

Penegasan tersebut disampaikan Boediono saat ditanya anggota Pansus Century apakah DPR ketika itu memberikan dukungan atas kebijakan BI sat itu dalam rapat di Gedung DPR/MPR, Jakarta, Selasa (22/12/2009).

"Saya kira dalam pertemuan atau rapat kerja dengan terutama komoisi XI itu dilaporkan baik Menkeu dan Gubernur BI bahwa langkah itu diambil dan nampaknya kita mendapatkan dukungan. Kita dianggap melakukan tindakan cepat bahkan diingatkan situasinya belum selesai, pelu langkah antisipatif," urai Boediono

Boediono juga menegaskan, keputusan untuk menyelamatkan Bank Century dalam rapat Komite Stabilitas Sektor Keuangan (KSSK) pada November 2008 dilakukan secara bulat.

"Seingat kami tidak ada yang berbeda. Kepususan KSSK untuk menyelamatkan dengan mengambil alih. Seingat saya tidak ada pandangan yang terlalu berbeda," tegasnya.

Istri dan 6 Anak Osama bin Laden Berada di Iran

Jakarta - Istri dan 6 anak Osama bin Laden dilaporkan berada di Iran. Sebelumnya mereka dikabarkan hilang sejak serangan militer AS ke Afganistan tahun 2001 lalu.

Keterangan itu didapatkan dari putra keempat Bin Laden, Omar, seperti ditulis surat kabar Asharq Al-Awsat dan dikutip AFP, Rabu (23/12/2009).

"Sampai bulan lalu, saya tidak tahu dimana saudara-saudara saya berada," jelas Omar.

Omar (29) yang tinggal di Qatar ini baru mengetahui keluarganya berada Tehran, Iran, setelah menerima telepon dari saudaranya Uthman, sebulan yang lalu. Seorang pemuda Iran, meminjamkan ponselnya pada Uthman sehingga Uthman bisa menghubungi Omar.

Saad (29) Uthman (25) Fatima (22) Hamza (20) dan Bakr (15) bersama ibu Hamza, Khairiya, berada dalam tahanan rumah di Tehran.

Saad pernah diberitakan tewas dalam sebuah serangan AS di Pakistan 1,5 tahun lalu.

Sementara itu, saudara Omar yang lain, Iman (17) berada di Kedubes Arab Saudi di Tehran. "Iman sudah tinggal di Kedubes Arab Saudi selama 25 hari," jelas Omar. (rdf/rdf)

Minggu, 06 Desember 2009

Puisi Akuntansi

Puisi Cinta Anak Akuntansi

Wahai Kekasihku..
Debetlah cintaku di neraca hatimu
Kan ku jurnal setiap transaksi rindumu
Hingga setebal Laporan Keuanganku

Wahai kekasih hatiku…
Jadikan aku manager investasi cintamu
Kan ku hedging kasih dan sayangmu
Di setiap lembaran portofolio hatiku
Bila masa jatuh tempo tlah tiba
Jangan kau retur kenangan indah kita
Biarlah ia bersemayam di Reksadana asmara
Berkelana di antara Aktiva dan Passiva

Wahai mutiara kalbu ku
Hanya kau lah Master Budget hatiku
Inventory cintaku yang syahdu
General Ledger ku yang tak lekang ditelan waktu

Wahai bidadariku
Rekonsiliasikanlah hatiku dan hatimu
Seimbangkanlah neraca saldo kita
Yang membalut laporan laba rugi kita..
Dan cerahkanlah laporan arus kas kita selamanya

Jika di hari closing nanti, Tidak ada kecocokkan saldo..
mungkin cinta kita harus dijurnal balik.

www.google.com

Khasiat Lidah Buaya

Lidah Buaya

Selain menyuburkan rambut, lidah buaya juga dikenal berkhasiat untuk mengobati sejumlah penyakit. Di antaranya diabetes melitus dan serangan jantung.

Lidah buaya atau Aloevera adalah salah satu tanaman obat yang berkhasiat menyembuhkan berbagai penyakit. Tanaman ini sudah digunakan bangsa Samaria sekitar tahun 1875 SM.

Bangsa Mesir kuno sudah mengenal khasiat lidah buaya sebagai obat sekitar tahun 1500 SM. Berkat khasiatnya, masyarakat Mesir kuno menyebutnya sebagai tanaman keabadian.

Seorang peracik obat-obatan tradisional berkebangsaan Yunani bernama Dioscordes, menyebutkan bahwa lidah buaya dapat mengobati berbagai penyakit. Misalnya bisul, kulit memar, pecah-pecah, lecet, rambut rontok, wasir, dan radang tenggorokan.

Dalam laporannya, Fujio L. Panggabean, seorang peneliti dan pemerhati tanaman obat, mengatakan bahwa keampuhan lidah buaya tak lain karena tanaman ini memiliki kandungan nutrisi yang cukup bagi tubuh manusia. Hasil penelitian lain terhadap lidah buaya menunjukkan bahwa karbohidrat merupakan komponen terbanyak setelah air, yang menyumbangkan sejumlah kalori sebagai sumber tenaga.

Makanan Kesehatan

Menurut seorang pengamat makanan kesehatan (suplemen), Dr. Freddy Wilmana, MFPM, Sp.FK, dari sekitar 200 jenis tanaman lidah buaya, yang baik digunakan untuk pengobatan adalah jenis Aloevera Barbadensis miller. Lidah buaya jenis ini mengandung 72 zat yang dibutuhkan oleh tubuh.

Di antara ke-72 zat yang dibutuhkan tubuh itu terdapat 18 macam asam amino, karbohidrat, lemak, air, vitamin, mineral, enzim, hormon, dan zat golongan obat. Antara lain antibiotik, antiseptik, antibakteri, antikanker, antivirus, antijamur, antiinfeksi, antiperadangan, antipembengkakan, antiparkinson, antiaterosklerosis, serta antivirus yang resisten terhadap antibiotik.

Mengingat kandungan yang lengkap itu, lidah buaya menurut Dr. Freddy bukan cuma berguna menjaga kesehatan, tapi juga mengatasi berbagai penyakit. “Misalnya lidah buaya juga mampu menurunkan gula darah pada diabetesi yang tidak tergantung insulin. Dalam waktu sepuluh hari gula darah bisa normal,” katanya.

Mengandung Antioksidan
Menurut Dr. Freddy, beberapa unsur mineral yang terkandung dalam lidah buaya juga ada yang berfungsi sebagai pembentuk antioksidan alami. Misalnya vitamin C, vitamin E, dan zinc.

“Bahkan hasil penelitian yang dilakukan ilmuwan asal Amerika Serikat menyebutkan bahwa dalam Aloevera barbadensis miller terdapat beberapa zat yang bisa berfungsi sebagai antioksidan,” ujarnya. Antioksidan itu berguna untuk mencegah penuaan dini, serangan jantung, dan beberapa penyakit degeneratif.

Lidah buaya bersifat merangsang pertumbuhan sel baru pada kulit. Dalam lendir lidah buaya terkandung zat lignin yang mampu menembus dan meresap ke dalam kulit. Lendir ini akan menahan hilangnya cairan tubuh dari permukaan kulit. Hasilnya, kulit tidak cepat kering dan terlihat awet muda.

Selain wasir, lidah buaya bisa mengatasi bengkak sendi pada lutut, batuk, dan luka. Lidah buaya juga membantu mengatasi sembelit atau sulit buang air besar karena lendirnya bersifat pahit dan mengandung laktasit, sehingga merupakan pencahar yang baik.

Sejauh ini, menurut Dr. Freddy, penelitian belum menemukan efek samping penggunaan lidah buaya. Jika ada masalah, itu hanya berupa alergi pada mereka yang belum pernah mengonsumsi lidah buaya. “Tapi, sejauh ini dari pasien saya yang mengonsumsi suplemen berbahan dasar lidah buaya, reaksi yang muncul adalah karena daya kerja obat yang melawan penyakit,” katanya.

Namun, yang perlu diingat, menurut Dr. Freddy, sifat tanaman lidah buaya hampir mirip dengan buah apel yang bila habis digigit langsung berwarna cokelat. Hal itu bisa menjadi tanda lidah buaya telah teroksidasi, sehingga beberapa zat yang dikandungnya rusak.

“Memang tidak semua unsurnya rusak, tapi siapa yang mau hanya mendapat ampas? Karena itu, sebaiknya segera konsumsi ramuan lidah buaya, baik yang diracik atau yang sudah diolah, agar lebih terasa manfaatnya,” lanjutnya.

Ramuan Lidah Buaya

Radang tenggorokan
Cara Meramu: 1 daun lidah buaya dicuci dan dikupas. Isinya dipotong-potong atau diblender. Tambahkan 1 sendok makan madu murni. Minum 3 kali sehari.

Ambeien
Cara Meramu: Setengah (1/2) batang daun lidah buaya dibuang durinya, dicuci, lalu diparut. Beri setengah (1/2) gelas air panas, kemudian peras. Tambahkan 2 sendok makan madu. Dalam keadaan hangat, minum 3 kali sehari.

Sembelit
Cara Meramu: Setengah (1/2) batang daun lidah buaya dicuci dan dikupas. Isinya dipotong kecil-kecil. Seduh dengan setengah (1/2) gelas air. Beri 1 sendok makan madu. Hangat-hangat dimakan 2 kali sehari.

Diabetes melitus
Cara Meramu: 2 batang daun lidah buaya, dicuci, dibuang durinya, dipotong-potong. Rebus dengan 3 gelas air, lalu saring. Minum 3 kali sehari sesudah makan, masing-masing setengah gelas.

Penurun kadar gula darah
Cara Meramu: 1 pelepah lidah buaya ukuran besar (kira-kira seukuran telapak tangan) dibersihkan dengan mengupas kulit dan durinya. Rendam sekitar 30 menit dalam air garam. Remas sebentar lalu bilas di bawah air yang mengalir (air kran). Rebus dengan 3 gelas air hingga mendidih. Dinginkan. Minum sebanyak 1/2 gelas, 2 sampai 3 kali sehari.

Penyubur rambut
Cara Meramu: 2 pelepah lidah buaya dicuci lalu kupas. Isinya digosokkan pada kulit kepala yang telah dikeramas pada sore hari. Bungkus dengan kain. Keesokan harinya rambut dibilas. Lakukan setiap hari selama 3 bulan.

Batuk (yang membandel)
Cara Meramu: 20 g daun lidah buaya dicuci, dikupas, dipotong-potong. Beri 2 sendok makan madu murni. Minum 2 kali sehari. Ulangi selama 10 hari. @ Suharso Rahman.

purwakarta.org
Pengertian Etika Profesi Akuntansi


Etika secara harfiah bermakna pengetahuan tentang azas-azas akhlak atau moral. Etika secara terminologi kemudian berkembang menjadi suatu konsep yang menjelaskan tentang batasan baik atau buruk, benar atau salah, dan bisa atau tidak bisa, akan suatu hal untuk dilakukan dalam suatu pekerjaan tertentu. Istilah kode etik kemudian muncul untuk menjelaskan tentang batasan yang perlu diperhatikan oleh seorang profesional ketika menjalankan profesinya.
Seperti halnya profesi-profesi yang lain, Akuntan juga mempunyai kode etik yang digunakan sebagai rambu-rambu atau batasan-batasan ketika seorang Akuntan menjalankan perannya. Pemahaman yang cukup dari seorang Akuntan tentang kode etik, akan menciptakan pribadi Akuntan yang profesional, kompeten, dan berdaya guna. Tanpa adanya pemahaman yang cukup tentang kode etik, seorang Akuntan akan terkesan tidak elegan, bahkan akan menghilangkan nilai esensial yang paling tinggi dari profesinya tersebut.
Di awal bahasan, terlebih dahulu akan dipaparkan tentang sejarah kemunculan dimensi etik keprofesian. Sejarah ini mencakup variasi pemikiran yang berkembang tentang etika yang dimulai sejak zaman Yunani kuno hingga zaman modern seperti saat ini. Selanjutnya, pada bahasan-bahasan berikutnya akan dipaparkan dimensi-dimensi yang terkait dengan kode etik profesi Akuntan.
A. Etika : Sejarah Kemunculan dan Variasi Aliran Pemikiran.
Perkembangan wacana etika tidak dapat dilepaskan dari berbagai pemikiran atas etika yang telah berlangsung berpuluh-puluh abad yang lalu diYunani. Suseno (dalam Ludigdo, 2007) menyatakan bahwa kita harus mengakui bahwa pemikiran filsafat yang berkembang dewasa ini tidak terlepas dari kuatnya pengaruh filsafat Yunani. Filsafat Yunani yang juga meliputi metafisika dan etika ini, berkembang bermula dari filsafat alam.
Pemikiran awal tentang etika dapat ditelusuri dari pemikiran murid-murid Pytagoras (570-496 SM). Pemikiran etika yang berkembang dikalangan murid Pytagoras tersebut adalah bahwa badan merupakan kubur jiwa, sehingga jika manusia menginginkan jiwanya bebas dari badan maka dia perlu menempuh jalan pembersihan. Jalan ini adalah bertapa dan bekerja secara rohani, terutama dengan berfilsafat dan bermatematika serta menyertakan musik dan gimnastik sebagai penertib dan penyelarasnya. Bagi mereka, dalam kehidupan bersama, persahabatan dan persaudaraan semua orang merupakan nilai tertinggi. Pemikiran yang demikian kemudian disambung oleh pemikiran Democritus (460-371 SM) yang mengajarkan suatu aturan kehidupan bahwa manusia hendaknya mengusahakan keadilan. Dan masih menurut Democritus, nilai tertinggi dala kehiduoan adalah pencapaian pada apa yang enak (yang kemudian menjadi sebuah kerangka untuk berkembangnya hedonisme).
Selanjutnya Kaum Sofis (kaum bijak tapi dikenal kurang baik pada zaman Yunani klasik) berpendapat bahwa baik atau buruk lebih merupakan masalah keputusan masing-masing atau kesepakatan bersama daripada suatu aturan abadi. Hukum tidaklah abadi dan tidak pula berlaku umum, tergantung kesepakatan yang mungkin berbeda pada tempat berbeda. Sampai-sampai salah satu dari mereka Antiphon, menyatakan bahwa hukum boleh saja dilanggar dengan tenang asal tidak ada yang melihatnya. Namun pandangan ini kemudian dipatahkan oleh kalangan yang dekat dengan mereka sendiri, yaitu Socrates. Socrates (469-399 SM) membuka dan memperlihatkan bahwa pengandaian-pengandaian kaum Sofis tidak dapat diperatahankan. Untuk itu Socrates membawa manusia kepada paham etis yang lebih jelas dengan menghadapkannya pada implikasi anggapannya sendiri.
Pemikiran besar tentang etika dari era Yunani juga lahir dari Plato (427-348 SM), di mana yang sangat fenomenal darinya adalah ajarannya tentang idea. Mendasarkan pada perumpamaan sebuah setting cerita dalam gua. Plato memperlihatkan bahwa apa yang pada umumnya dianggap kebenaran masih jauh sekali dari realitas sebenarnya. Bahwa hanya kalau manusia berani keluar dari gua, ia dapat sampai pada realitas yang sesungguhnya. Gua dalam hal ini adalah penggambaran dari kegelapan dan kesempitan cara pikir manusia yang hanya terbatas pada suatu kerangka yang dapat dijangkau dengan media materi, dan itulah realitas inderawi. Menurut Plato, realitas yang sebenarnya bersifat rohani (jiwa) dan disebutnya idea ini adalah idea yang baik. Idea yang baik adalah sang baik itu sendiri, dan sang baik ini adalah tujuan dari segala yang ada. Sang baik itu menurut Plato adalah Ilahi.
Idea yang baik kemudian menuntun manusia untuk hidup secara baik. Bagaimana hidup yang baik itu dicapai ? Disinilah kemudian etika Yunani akan berbeda dengan etika-etika modern dalam menunjukkan jawaban atas bagaimana hidup yang baik itu. Dalam etika Yunani, tujuannya adalah menemukan aturan dan arahan agar kehidupan manusia dapat terasa utuh dan bulat, tidak hanya asal mempertahankan kehidupannya, tetapi juga mencapai hidup yang bernilai, berhasil, tidak percuma dan bermakna. Untuk itu hidup yang baik dicapai dengan etika kebijaksanaan, bukan etika kewajiban. Orang bijaksana tidak perlu dipaksa, karena ia akan bertindak dengan memperhatikan arahan-arahan hidup yang lebih bermutu. Orang bijaksana tentunya dapat memahami kesatuan hidupnya dengan seluruh kosmos dan realitas. Pemahaman yang demikianlah yang pada akhirnya mengantarkan orang bijaksana bersikap terbuka.
Plato juga mengemukakan bahwa orang itu baik bila dikuasai oleh akal budi, sementara orang itu buruk bila dikuasai oleh keinginan dan hawa nafsu. Atas dasar ini maka apabila seseorang mau mencapai suatu hidup yang baik, tenang, bersatu, dan bernilai, maka seseorang tersebut harus membebaskan diri dari kekuatan irrasional hawa nafsu dan emosi serta mengarahkan diri menurut akal budi.
Sementara itu pemikiran besar lainnya di era Yunani ini datang dari Aristoteles (384-322 SM). Dia dikenal sebagai pemikir pertama yang mengidentifikasikan dan mengutarakan etika secara kritis, refleksif, dan argumentatif (Suseno, dalam Ludigdo, 2007), dan juga dianngap sebagai filosof moral pertama dalam arti sebenarnya. Selain itu dia juga menjadipendiri etika sebagai ilmu atau cabang filsafat yang mandiri. Walaupun Aristoteles adalah murid Plato, ia menolak ajaran tentang idea dari gurunya tersebut. Menurut Aristoteles, ajaran Plato tentang idea merupakan interpretasi salah terhadap kenyataan bahwa manusia dapat membentuk konsep-konsep universal tentang hal yang empiris yang mana untuk menjelaskan ini tidak perlu menerima alam idea yang abadi. Dengan bertolak dari realitasnya sendiri, manusia dapat mencapai kehidupannya yang bermutu. Manusia tidak perlu melakukan kontemplasi ataupun penyatuan dengan idea yang baik sebagaimana diajarkan oleh Plato. Pendekatan Aristoteles adalah empiris, di mana ia bertolak dari realitas nyata inderawi.
Hidup yang baik bagi manusia, menurut Aristoteles, adalah apabila ia mencapai apa yang menjadi tujuannya. Dengan mencapai tujuan hidupnya, maka manusia telah mencapai dirinya dengan sepenuhya. Apapun tujuan hidup manusia adalah demi sesuatu yang baik dan bernilai, dan nilai inilah yang menjadi tujuan. Sesuatu yang bernilai adalah yang dapat mengantarkan manusia mencapai kebahagiaan. Oleh karena kebahagiaan merupakan puncak pencapaian manusia, maka tujuan akhir dari hidup manusia adalah mencapai kebahagaiaan bagi diri manusia tersebut. Pencapai kebahagiaan manusia terjadi melalui suatu tindakan. Tanpa tindakan manusia tidak mungkin berbahagia. Tindakan yang membawa pada pencapaian kebahagiaan adalah tundakan yang melibatkan bagian jiwa yang berakal budi.
Hal lain yang menarik dari pemikiran aristoteles ini adalah tiadanya pengetahuan yang pasti mengenai tindakan manusia. Tentang ini Suseno (dalam Ludigdo, 2002) menjelaskan pandangan Aristoteles tersebut :
“ Etika tidak mungkin menetapkan dengan tepat bagaimana manusia harus bertindak. Tugas etika bukan menyediakan daftar pertanyan yang dapat dilaksanakan seakan-akan dengan mata tertutup, melainkan menyediakan semacam visi dan perspektif. Orang yang memiliki perspektif itu akan menemukan bagaimana ia harus bertindak dalam situasi konkrit. Perspektif itu disebut dengan “pengertian yang tepat”. Bertindak secara etis berarti bertindak menurut pengertian yang tepat itu”
Bagaimanapun “pengertian yang tepat” bukanlah tolak ukur yang terurai, melainkan lebih merupakan sikap batin atau ketajaman akal etis untuk memahami tindakan mana yang dalam situasi tertentu paling tepat. Betapa dalam hal yang demikian pengasahan rasa dan batin menjadi suatu keharusan. Hanya karena dengan cara itulah menjadi manusia yang berpengertian dengan tepat dapat dicapai. Bertolak dari pandangan demikian, tepat pula bila pemikiran Aristoteles disebut dengan etika kebijaksanan (Suseno, dalam Ludigdo, 2007).
Sementara itu pemikiran Epikorus (314-270 SM) tentang etika berangkat dari perlawannya terhadap belenggu kebebasan manusia. Manusia, karena pandangan dunianya yang mekanistis, telah terbelenggu oleh takdir dan mitos-mitos keagamaan. Atas dasar ini kaum Epikorean bertekad untuk menyelamatkan manusia dari budak takdir, ketakutannya terhadap dewa-dewa, dan mitos-mitos keagamaan. Oleh karenanya kaum Epikorean ini dikenal juga sebagai penganut kebebasan berkehendak. Dengan kebebasannya kemudian manusia menuju kepada kebahagiaannya. Dan kebahagiaan inilah yang merupakan inti ajaran moral Epikorus. Kebahagiaan yang dimaksud adalah yang menghasilkan nikmat. Dengan demikian yang dianggap baik secara moral adalah yang menghasilkan nikmat. Pengertian nikmat di sini adalah bersifat rohani dan luhur daripada jasmani. Oleh karenanya hakikat nikmat adalah ketentraman jiwa yang tenang, yang bebas dari ketakutan dan kerisauan. Dengan demikian pengertian tentang nikmat ini berbeda dengan pengertian etika moderen sebagaimana dipahami dalam hedonisme.
Pemikiran besar terakhir dari Yunani klasik berasal dari kaum Stoa. Aliran Stoa ini dikembangkan oleh para filosof dalam rentang abad ke-3 SM sampai abad ke-3 M. Aliran filsafat ini berakar dari pandangan dunia yang monoistik, yaitu kesatuan antara materiil, ilahi, dan rasional. Dengan ini, maka yang terjadi di alam semesta berlaku determinisme mutlak, di mana segala apapun yang terjadi secara pasti dan seluruhnya berada di bawah takdir.
Di dalam pemikiran etika, ajaran stoa dapat dipahami sebagai seni hidup yang menunjukkan jalan ke kebahagiaan. Kebahagiaan ini dicapai dengan keberhasilan hidup manusia, dan hidup manusia berhasil apabila ia dapat mempertahankan diri. Dengan ini maka prinsip dasar dari etika stoa adalah penyesuaian diri dengan hukum alam. Kebebasan pun dapat dicapai jika manusia itu secara sadar dan rela menyesuaikan diri dalam hukum alam. Dengan menyesuaikan diri atau tunduk pada alam maka manusia hanya tunduk pada dirinya sendiri, dan oleh karenanya apapun yang terjadi pada dirinya adalah kehendaknya sendiri. Dalam tekad kehendak untuk melakukan kewajiban, stoa meletakkan kebahagaiaan dalam keutamaan moral. Keutamaan-keutamaan moral yang ditanamkan stoa adalah kebijaksanaan moral, keberanian, penguasaan diri, dan kemanusiaan.
Namun demikian, dewasa ini diskusi tentang etika pada tataran teoritis kebanyakan lebih merujuk pada dua pengelompokan besar, yaitu etika teleologi dan etika deontologi. Dua aliran besar ini telah menjadi mainstream dalam mencari pedoman untuk mengembangkan praktik etika. Bagaimanapun dua aliran pemikiran besar ini bertautan dengan pemikiran-pemikiran klasik di atas, walaupun di dalamnya telah tereduksi pemahaman modern yang sekuler semenjak abad pertengahan atau abad pencerahan di Eropa. Reduksi ini terutama berkaitan dengan pandangan pemikiran klasik atas dunia yang tidak terlepas dari keberadaan Tuhan. Demikian halnya kemudian dari dua kutub pemikiran tersebut berkembang dalam keragaman alira pemikiran etika berikutnya, dengan karakteristiknya.
Etika teleologi dikembangkan terutama oleh tokoh-tokoh besar pemikiran etika dari Eropa seperti Jeremy Bentham (1748-1832) dan John Stuart Mill (1806-1873). Etika teleologi ini juga dikenal sebagai etika konsekuensialisme, dan mempunyai pandangan mendasar bahwa suatu tindakan dinilai baik atau buruk berdasarkan tujuan atau akibat dilakukannya tindakan tersebut. Dalam hal ini Keraf & Imam (dalam Ludigdo, 2007) memberikan sebuah contoh di mana tidak selamanya mencuri selaludinilai sebagai tindakan buruk. Baik buruknya penilaian ini tidak didasarkan atas baik buruknya tindakan itu sendiri, melainkan ditentukan oleh tujuan dan akibat dari tindakan tersebut. Dengan demikian mencuri dapat dinilai baik jika tujuan dan akibatnya adalah baik.
Oleh karena tidak mudah menilai baik buruknya tujuan atau akibat suatu tindakan dalam kerangka etika telelologi, maka muncullah varian darinya yaitu egoisme dan utilitarainisme (Keraf & Imam, dalam Ludigdo, 2007). Etika egoisme menilai baik buruknya tindakan dari tujuan dan manfaat tindakan tersebut bagi pribadi-pribadi. Landasan pemikiran ini adalah bahwa satu-satunya tujuan moral setiap pribadi adalah untuk mengejar kepentingannya dan memajukan dirinya sendiri. Pada akhirnya egosime cenderung menjadi hedonisme, di mana tindakan baik atau buruk dinilai berdasarkan kebahagiaan atau kesenangan yang diakibatkannya. Kebahagiaan dan kesenangan tersebut biasanya bersifat lahiriah dan diukur berdasarkan kebahagiaan dan kesenangan yang berupa materi. Di sinilah kemudian pemikiran materialisme menjadi berkembang.
Sementara itu utilitarianisme berkebalikan dari egoisme. Utilitarianisme berpandangan bahwa baik atau buruknya suatu tindakan seseorang didasarkan atas tujuan atau akibat bagi kebanyakan orang (Keraf & Imam, dalam Ludigdo, 2007). Bagi seorang, dia akan mendaoat kebahagiaan jika dia melakukan tindakan atas motivasi dasar untuk mengejar akibat baik yang sebesar mungkin bagi sebanyak mungkin pihak yang terlibat. Ada dua hal yang positif dari pemikiran utilitarianisme ini, yaitu menyangkut rasionalitas dan universalitasnya. Dalam hal rasionalitas, suatu tindakan dipilih dan pada gilirannya baik karena tindakan itu mendatangkan akibat baik yang lebih banyak daripada tindakan lainnya. Sedangkan universalitasnya berhubungan dengan alasan bahwa akibat atau nilai yang hendak dicapai diukur berdasarkan banyaknya orang atau pihak yang memperoleh manfaat dari suatu tindakan.
Aliran besar pemikiran etika kedua adalah deontologi. Tokoh besar aliran ini adalah Immanuel Kant (1724-1804), sehingga disebut juga sebagai Kantianisme. Selain disebut Kantianisme, aliran ini juga disebut etika non-konsekuensialisme, karena penekanannya pada kewajiban maka pemikiran ini sebagai etika kewajiban. Pandangan dasar dari pemikiran etika ini adalah bahwa penilaian baik atau buruknya suatu tindakan didasarkan pada penilaian apakah tindakan tersebut sebagai baik atau buruk. Baik atau buruknya tindakan tidak terlepas dari motivasi, kemauan baik, dan watak si pelaku. Demikian halnya tindakan baik adalah suatu kewajiban. Suatu tindakan baik dilakukan bukan saja sesuai dengan kewajiban, tetapi juga dijalankan demi kewajiban pula. Atas pandangan demikian, Keraf & Imam (dalam Ludigdo, 2007) menyebutkan bahwa Kant merumuskan tiga prinsip pandangan etiknya :
(1) Supaya suatu tindakan mempunyai nilai moral, maka tindakan itu harus dijalankan berdasarkan kewajiban, (2) nilai moral dari tindakan itu tidak tergantung pada tercapainya tujuan dari tindakan tersebut melainkan hanya tergantung pada kemauan baik yang mendorong seseorang untuk melakukan tindakan, dan (3) sebagai konsekuensi dari kedua prinsip tersebut, kewajiban adalah hal yang niscaya dari tindakan yang dilakukan berdasarkan hormat pada diri sendiri.
Betapun demikian kedua aliran besar dalam pemikiran etika ini masih menyisakan beberapa persoalan. Dengan teleologi, kinerja moral seseorang akan dinilai baik jika tujuan dan manfaat dari tindakan yang diambilnya baik. Dalam hal ini terdapat persoalan bagaiamana hal demikian jika berangkat dari niat yang tidak baik dan juga dilakukan dengan tidak baik. Sebaiknya dalam deontologi, kinerja moral seseorang dinilai baik jika niatnya baik dan oleh karena kewajiban untuk berbuat baik. Tetapi bagaimana jika akibat dari tindakan ini tidak baik. Persoalan-persoalan demikianlah yang pada akhirnya menghadang kesempurnaan aliran-aliran etika ini.
Di luar dua kutub aliran pemikiran besar tersebut, terdapat juga pemikiran yang berbasiskan nilai-nilai agama. Di dalam agama Nasrani terdapat tokoh-tokoh seperti Augustinus dan Thomas Aquinas. Augustinus (354-430 SM) pada jamannya dianggap membawa nuansa baru tentang pemikiran etika. Dalam pemikirannya, terdapat dimensi kesadaran akan “transendensi”. Sebuah pemikiran yang sebenarnya juga telah terdapat dalam pemikiran Plato tentang “sang baik”. Namun tidak seperti Plato yang terhenti pada pemahaman secara intelektual belaka, sebagai ketertarikan jiwa manusia kepada idea yang baik. Karena tidak puas pada pemahaman yang demikian, maka Augustinus berpendapat bahwa :
Kita hanya dapat sampai pada kepada Allah dengan dorongan hati kita, yaitu “kehendak”. Kehendak itu adalah “cinta”. Di dunia ini, kita tidak dapat melihat Allah ,tetapi kita sudah dapat mencintai-Nya (Suseno, dalam Ludigdo, 2007).
Mencermati pemikiran Augustinus di atas dapat ditarik pemahaman bahwa yang menentukan kualitas moral seseorang adalah kehendak atau cinta, bukan tindakan lahiriah atau hasil lahiriah tindakannya. Inti dari moralitas terletak dalam sikap hati (sikap batin) seseorang, bukan dalam tindakan lahiriahnya. Sikap hati yang demikian tentu tidak terlepas dari hubungan transendensi manusia dengan Tuhan. Sikap hati yang selalu mengarah kepada eksistensi Tuhan tentunya akan menuntun pada perbuatan (sikap lahiriah) yang tidak bertentangan dengan eksistensi Tuhan. Dengan landasan tersebut maka Augustinus berani mengatakan, “Cintailah, dan lakukan apa saja yang kau kehendaki”.
Menyambung dari pemahaman di atas, selanjutnya Suseno (dalam Ludigdo, 2007) juga mengemukakan tiga unsur kunci yang menyatu dari pandangan etika Augustinus. Tiga unsur kunci tersebut adalah kewajiban moral, identitas diri, dan kebahagiaan. Kewajiban moral berlangsung bukan dalam kerangka untuk mentaati peraturan, tetapi karena dorongan cinta pada Tuhan. Cinta kepada Tuhan merupakan manifestasi dari penegasan atas identitas diri yang selalu tertuju pada nilai yang paling tinggi (yaitu Tuhan). Dengan memenuhi kewajiban moral tersebut seseorang kemudian dapat mencapai kebahagiaan.
Pemikir besar Eropa selanjutnya dari kalangan Kristen adalah Thomas Aquinas (1225-1274). Meskipun kerangka dasar pemikirannya berangkat dari pemikiran Aristoteles, namun Aquinas memberikan dimensi lain tentang arti kebahagiaan sebagai tujuan hidup manusia. Menurut Aquinas, tuhan adalah tujuan akhir manusia, karena Ia adalah nilai tertinggi dan universal, dan karenanya kebahagiaan manusia tercapai bila ia memandang Tuhan. Berkaitan dengan hal tersebut, maka perintah moral yang paling mendasar adalah “Lakukanlah yang baik, jangan lakukan yang buruk”. Yang baik adalah apa yang sesuai dengan tujuan akhir manusia, dan yang buruk adalah apa yang tidak sesuai. Kemampuan untuk berbuat baik dan menghindari yang buruk disebut sebagai “keutamaan”.
Sedangkan dalam Islam, secara deskriptif dan sistematis, keragaman aliran pemikiran etika dalam Islam dapat ditemukan (walaupun tidak terbatas) pada karya Fakhry (1996). Dalam karyanya ini, Fakhry mengeksplorasi pemikiran dari berbagai pemikiran kalangan Islam yang bersifat rasionalistik maupun voluntaristik, serta yang berdimensi teologis maupun religius.
Dala perspektif teologis (disebut juga etika teologis), pemikiran etika antara lain berkembang dengan penekanan pada kerangka dialektis dan metodologis untuk menentukan status logis dari proporsi etis daripada membangun teori moralitas yang substansif (Fakhry, dalam Ludigdo, 2007). Penekanan pada pembahasan teologis tentang etika ini cenderung bersifat polemik. Polemik terjadi antara kalangan Mu’tazilah yang rasionalis dan kalangan Asy’ariyah serta Hambaliyah yang determinis.
Kalangan rasioanalis berpendapat bahwa kategori moral benar dan salah dapat diketahui oleh akal dan dasar kebenarannya pun dapat dijustifikasi secara rasional. Hakekat benar dan salah dapat ditetapkan secara rasional dan terlepas dari aturan-aturan Tuhan seperti tertera dalam Al-Qur’an. Sementara itu kalangan determinis berpendapat bahwa Tuhan adalah pembuat yang sebenarnya dari setiap perbuatan dan kejadian di dunia dan karenanya pekerjaan-pekerjaan yang dilekatkan pada manusia benar-benar bersifat metafora (Fakhry, dalam Ludigdo, 2007).
Dalam perspektif religius (disebut juga etika religius), pemikiran etika cenderung melepaskan kepelikan dialektika atau metodologis dan memusatkan pada usaha untuk mengeluarkan spirit moralitas Islam dengan cara lebih langsung berakar pada Al-Qur’an dan Sunnah. Termasuk dalam etika religius ini adalah pemikiran Al-Ghazali.
Dalam diskusi ini pengetahuan dan perbuatan menjadi unsur pencapaian kebahagiaan. Sumber utama pengetahuan adalah Tuhan yang telah menganugerahkan kepada manusia melalui berbagai cara. Bagaimanapun dalam pengetahuan terdapat pemilahan pada ilmu-ilmu teoritis dan praktis. Etika sebagai pengetahuan tentang jiwa, sifat-sifat dan perilaku moralnya, menurut Al-Ghazali termasuk dalam pemilihan ilmu-ilmu teoritis. Namun Al-Ghazali juga menyebutkan bahwa etika adalah puncak ilmu praktis, sehingga penyelidikan etika harus dimulai dengan pengtahuan tentang jiwa, kekuatan-kekuatan, dan sifat-sifatnya. Pengetahuan ini merupakan prasyarat untuk membersihkan jiwa sebagaimana telah tercantum dalam Al-Qur’an dan merupakan pengenalan menuju pengetahuan tentang Tuhan. Sementara itu perbuatan diartikan sebagai mengekang nafsu jiwa, mengontrol amarah, dan menekan pertumbuhannya sehingga benar-benar tunduk terhadap akal. Disinilah letak kebahagiaan sejati manusia dan terbebas dari belenggu nafsu-nafsu.
Mencermati spektrum pemikiran etika sebagaimana pemaparan di atas, dapat membawa kita kepada suatu kerangka pemahaman yang lebih inklusif behwa etika sebagai refleksi atau pemikiran atas moralitas mempunyai dimensi yang sangat luas. Spektrum pemikiran etika yang disampaikan oleh para pemikir etika kemudian membentuk suatu gugusan-gugusan teoritik tentang etika. Mengambil simpul-simpul pemikira etika yang dapat di kedepankan adalah tentang bagaimana manusia mencapai kebahagiaan dalam hidup dan dalam menjalani kehidupannya.
B. Kode Etik dan Kode Etik Profesi Akuntan
Fenomena akan keberadaan kode etik keprofesian merupakan hal yang menarik untuk diperhatikan. Hal ini terutama jika dikaitkan dengan besarnya tuntutan publik terjadap dunia usaha yang pada umumnya mengedepankan etika dalam menjalankan akifitas bisnisnya. Tuntutan ini kemudian direspon dengan antara lain membuat kode etik atau kode perilaku. Scwhartz (dalam Ludigdo, 2007) menyebutkan kode etik sebagai dokumen formal yang tertulis dan membedakan yang terdiri dari standar moral untuk membantu mengarahkan perilaku karyawan dan organisasi. Sementara fungsinya adalah sebagai alat untuk mencapai standar etis yang tinggi dalam bisnis (kavali., dkk, dalam Ludigdo, 2007). Atau secara prinsip sebagai petunjuk atau pengingat untuk berprilaku secara terhormat dalam situasi-situasi tertentu.
Suatu rumudan kode etik seharusnya merefleksikan standar moral universal. Standar moral universal tersebut menurut Scwhartz (dalam Ludigdo, 2007) meliputi :
a. Trustworthiness (meliputi honesty, integrity, reliability, dan loyality)
b. Respect (meliputi perlindungan dan perhatian atas hak azasi manusia)
c. Responsibility (meliputi juga accountability)
d. Fairness (meliputi penghindaran dari sifat tidak memihak, dan mempromosikan persamaan)
e. Caring (meliputi misalnya penghindaran atas tindakan-tindakan yang merugikan dan tidak perlu)
f. Citizenship (meliputi penghormatan atas hukum dan perlindungan lingkungan)
Selanjutnya ada beberapa alasan mengapa kode etik perlu untuk dibuat. Beberapa alasan tersebut adalah (Adams., dkk, dalam Ludigdo, 2007) :
a. Kode etik merupakan suatu cara untuk memperbaiki iklim organisasional sehingga individu-individu daoat berperilaku secara etis.
b. Kontrol etis diperlukan karena sistem legal dan pasar tidak cukup mampu mengarahkan perilaku organisasi untuk mempertimbangkan dampak moral dalam setiap keputusan bisnisnya.
c. Perusahan memerlukan kode etik untuk menentukan status bisnis sebagai sebuah profesi, dimana kode etik merupakan salah satu penandanya.
d. Kode etik dapat juga dipandang sebagai upaya menginstitusionalisasikan moral dan nilai-nilai pendiri perusahaan, sehingga kode etik tersebut menjadi bagian dari budaya perusahaan dan membantu sosialisasi individu baru dalam memasuki budaya tersebut.
e. Kode etik merupakan sebuah pesan.
Akuntan merupakan profesi yang keberadannya sangat tergantung pada kepercayaan masyarakat. Sebagai sebuah profesi yang kinerjanya diukur dari profesionalismenya, akuntan harus memiliki keterampilan, pengetahuan, dan karakter. Penguasaan keterampilan dan pengetahuan tidaklah cukup bagi akuntan untuk menjadi profesional. Karakter diri yang dicirikan oleh ada dan tegaknya etika profesi merupakan hal penting yang harus dikuasainya pula.
Etika profesi akuntan di Indonesia dikodifikasikan dalam bentuk kode etik, yang mana struktur kode etik ini meliputi prinsip etika, aturan etika, dan interpretasi aturan etika. Struktur yang demikian itu setidaknya memberikan gambaran akan kebutuhan minimal bagi profesi akuntan untuk memberi jasa yang efektif kepada masyarakat. Terkait dengan hal tersebut Brooks (dalam Ludigdo, 2007) menyebutkan bahwa dalam suatu pedoman akuntan yang dibuat seharusnya berisi beberapa poin pokok. Beberapa poin pokok tersebut adalah :
1. Spesifikasi alasan aturan-aturan umum yang berhubungan dengan :
a. Kompetensi teknis
b. Kehati-hatian
c. Obyektifitas
d. Integritas
2. Memberikan respon :
a. Untuk berperilaku memenuhi kepentingan berbagai kelompok dalam masyarakat
b. Untuk memecahkan konflik antara berbagai pihak yang berkepentingan, dan antara pihak yang berkepentingan dan akuntan.
3. Memberikan dukungan atau perlindungan bagi akuntan yang akan “melakukan sesuatu dengan benar” (misalnya dengan kode dan laporan masalah etisnya)
4. Menspesifikasikan sanksi secara jelas hingga konsekuensi dari kesalahan akan dipahami.
Dalam kongres V Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI) di Surabaya 20-30 Agustus 1986, telah berhasil disahkan butir-butir kode etik profesi akuntan. Kode etik yang dibentuk pada tahun tersebut terdiri dari tiga bagian utama, yaitu :
1. Untuk profesi akuntan secara umum
2. Khusus untuk akuntan publik, dan
3. Penutup
(Pemaparan lengkap butir-butir kode etik profesi akuntan tersebut tercantum dalam buku pedoman kode etik profesi akuntan)
Mukadimah prinsip etika profesi akuntan antara lain menyebutkan bahwa dengan seorang akuntan mempunyai kewajiban untuk menjaga disiplin diri melebihi yang disyaratkan oleh hukum dan peraturan yang berlaku. Selain itu prinsip ini meminta komitmen untuk berperilaku terhormat, bahkan dengan pengorbanan keuntungan pribadi. Sementara itu prinsip etika akuntan atau kode etik akuntan itu sendiri meliputi delapan butir pernyataan (IAI, 1998, dalam Ludigdo, 2007). Kedelapan butir pernyataan tersebut merupakan hal-hal yang seharusnya dimiliki oleh seorang akuntan. Delapan butir tersebut terdeskripsikan sebagai berikut :
1. Tanggung jawab profesi : bahwa akuntan di dalam melaksanakan tanggungjawabnya sebagai profesional harus senantiasa menggunakan pertimbangan moral dan profesional dalam semua kegiatan yang dilakukannya.
2. Kepentingan publik : akuntan sebagai anggota IAI berkewajiban untuk senantiasa bertindak dalam kerangka pelayanan kepada publik, menghormati kepentingan publik, dan menunjukkan komitmen atas profesionalisme.
3. Integritas : akuntan sebagai seorang profesional, dalam memelihara dan meningkatkan kepercayaan publik, harus memenuhi tanggung jawab profesionalnya tersebut dengan menjaga integritasnya setinggi mungkin.
4. Obyektifitas : dalam pemenuhan kewajiban profesionalnya, setiap akuntan sebagai anggota IAI harus menjaga obyektifitasnya dan bebas dari benturan kepentingan.
5. Kompetensi dan kehati-hatian profesional : akuntan dituntut harus melaksanakan jasa profesionalnya dengan penuh kehati-hatian, kompetensi, dan ketekunan, serta mempunyai kewajiban untuk mempertahankan pengetahuan dan keterampilan profesionalnya pada tingkat yang diperlukan untuk memastikan bahwa klien atau pemberi kerja memperoleh manfaat dari jasa profesional yang kompeten berdasarkan perkembangan praktik, legislasi, dan teknik yang paling mutakhir.
6. Kerahasiaan : akuntan harus menghormati kerahasiaan informasi yang diperoleh selama melakukan jasa profesional dan tidak boleh memakai atau mengungkapkan informasi tersebut tanpa persetujuan, kecuali bila ada hak atau kewajiban profesional atau hukum untuk mengungkapkannya.
7. Perilaku profesional : akuntan sebagai seorang profesional dituntut untuk berperilaku konsisten selaras dengan reputasi profesi yang baik dan menjauhi tindakan yang dapat mendiskreditkan profesinya.
8. Standar teknis : akuntan dalam menjalankan tugas profesionalnya harus mengacu dan mematuhi standar teknis dan standar profesional yang relevan. Sesuai dengan keahliannya dan dengan berhati-hati, akuntan mempunyai kewajiban untuk melaksanakan penugasan dari penerima jasa selama penugasan tersebut sejalan dengan prinsip integritas dan obyektifitas.
Untuk memberikan pedoman etika yang spesifik di bidang etika profesi akuntan publik , IAI Kompartemen Akuntan Publik (IAI-KAP) telah menyusun aturan etika . dalm hal keterterapan aturan ini mengharuskan anggota IAI-KAP dan staf profesional (baik yang anggota maupun yang bukan anggota IAI-KAP) yang bekerja di suatu kantor akuntan publik untuk mematuhinya. Aturan etika ini meliputi pengaturan tentang :
1. Independensi, Integritas, dan Obyektifitas.
Aturan etika ini memberikan pedoman bagi anggota untuk mempertahankan sikap mental yang independen dalam menjalankan tugas profesionalnya. Selain itu anggota juga harus mempertahankan integritas dan obyektifitasnya dengan antara lain menghindari benturan kepentingan dalam menjalankan tugasnya.
2. Standar umum dan prinsip akuntansi
Aturan ini mengharuskan anggota untuk mematuhi berbagai standar dan interpretasinya yang ditetapkan oleh IAI, sehingga dalam hal ini disebutkan kepatuhan atas standar umum, kepatuhan terhadap standar dan prinsip-prinsip akuntansi.
3. Tanggung jawab kepada klien
Dalam bagian ini diatur tentang informasi klien yang rahasia dan fee profesional (besaran fee dan fee kontinjen)
4. Tanggung jawab kepada rekan seprofesi
Dalam hal ini anggota harus memperhatikan tanggung jawab kepada rekan seprofesi, komunikasi antar akuntan publik dan perikatan atestasi.
5. Tanggung jawab dan praktik lain
Aturan ini memberikan pedoman yang menyangkut : (a) penghindaran atas perbuatan dan perkataan yang mendiskreditkan profesi, (b) iklan, promosi, dan kegiatan pemasaran lainnya, (c) komisi dan fee referral, serta (d) bentuk organisasi dan KAP.
Daftar Pustaka :
•Sungguh, A (2004) 25 Etika Profesi. Jakarta : Sinar Grafika
•Ludigdo, U (2007) Paradoks Etika Akuntan. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

www.google.com

Minggu, 15 November 2009

Good Corporate Governance

Tugas : Etika Profesi Akuntansi GCG
Nur Fauziah

Artikel:
GOOD CORPORATE GOVERNANCE:
Bisakah Meningkatkan Kepercayaan Masyarakat?
(Dimuat di JURNAL "EKONOMI & BISNIS-EKOBIS" , Vol.4/No.1/Januari 2003,
Fakultas Ekonomi Universitas Islam Sultan Agung Semarang)
H. Sri Sulistyanto
Meniek S. Prapti
ABSTRACT
Good corporate governance merupakan konsep yang menekankan pentingnya hak pemegang saham untuk memperoleh informasi dengan benar, akurat, dan tepat waktu serta kewajiban perusahaan untuk mengungkapan (disclosure) secara akurat, tepat waktu, dan transparan mengenai semua informasi kinerja perusahaan, kepemilikan, dan stakeholder. Prinsip corporate governance diharapkan dapat meningkatkan kualitas laporan keuangan, yang pada akhirnya meningkatkan kepercayaan pemakai laporan keuangan, termasuk investor. Namun, apakah pemberian Annual Report Award (ARA) kepada beberapa perusahaan public yang dinilai telah menerapkan corporate governance dengan baik juga dapat meningkatkan kepercayaan masyarakat pada umumnya dan investor pada khususnya belum diketahui dengan pasti. Maka, dengan menggunakan data perusahaan yang menerima ARA pada tahun 2002, penelitian ini ingin menguji apakah penghargaan ARA direspon oleh investor di pasar. Hasil pengujian membuktikan bahwa lima hari setelah pengumuman pemberian ARA secara signifikan pasar merespon publikasi tersebut. Hal ini merefleksikan kepercayaan masyarakat terhadap konsep corporate governance yang melandasi penghargaan tersebut.

Keywords: corporate governance, annual report award, abnormal return

A.Pendahuluan
Sejalan dengan letter of intent (LOI) yang ditandatangi oleh pemerintah Indonesia dan International Monetary Fund (IMF), yang mencatumkan jadwal perbaikan pengelolaan perusahaan-perusahaan di Indonesia, Komite Nasional Kebijakan Corporate Governance (KNKCG) berpendapat bahwa perusahaan-perusahaan di Indonesia mempunyai tanggung jawab untuk menerapkan standar good corporate governance yang telah diterapkan di tingkat internasional (Sulistyanto dan Lidyah, 2002). Pada dasarnya prinsip corporate governance meliputi empat komponen utama yang diperlukan untuk meningkatkan profesionalisme dan kesejahteraan pemegang saham tanpa mengabaikan kepentingan stakeholders, yaitu fairness, transparancy, accountability, dan responsibility (BRT, 2002). Namun, walaupun banyak yang menyadari pentingnya prinsip corporate governance, banyak pihak yang melaporkan masih rendahnya perusahaan di Indonesia yang menerapkan prinsip tersebut. Masih banyak perusahaan di Indonesia menerapkan prinsip corporate governance karena dorongan regulasi dan menghindari sanksi dibandingkan yang menganggap prinsip tersebut sebagai bagian dari kultur perusahaan (corporate culture) (YPPMI &SC,2002).

Maka untuk mendorong penerapan corporate governance dan meningkatkan kualitas keterbukaan dalam informasi keuangan, beberapa institusi-Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Direktorat Jenderal Pajak (DJP), Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam), PT. Bursa Efek Jakarta (BEJ), Ikatan Akuntan Indonesia (IAI), dan Komite Nasional Kebijakan Corporate Governance (KNKCG)-memberi penghargaan kepada perusahaan public yang dinilai telah memberikan informasi yang paling terbuka dalam laporan keuangan tahunnya dibandingkan perusahaan-perusahaan lain (Warta Ekonomi, 2002; Bapepam, 2002). Penghargaan Annual Report Award (ARA) ini diberikan kepada perusahaan yang memenuhi kriteria kelengkapan dalam penyajian laporan keuangan tahun 2001-nya, khususnya untuk informasi mengenai profil perusahaan, pengungkapan visi dan misi perusahaan berkaitan dengan pelaksanaan corporate governance, analisis dan pembahasan manajemen atas kinerja perusahaan, laporan keuangan yang sesuai dengan prinsip aku ntansi dan ketentuan pasar modal yang berlaku, dan informasi lain yang relevan dengan kebutuhan stakehoder (Bapepam, 2002). Penghargaan ini diharapkan memberi kontribusi yang positif bagi upaya pemulihan kepercayaan investor dan pemulihan ekonomi nasional pada umumnya.

Secara empiris terbukti bahwa investor bersedia memberi premium yang cukup tinggi kepada perusahaan yang menerapkan prinsip corporate governance secara konsisten (Lukuhay, 2002; Rafick, 2002). Survei yang dilakukan McKinsey juga menemukan bukti tambahan bahwa saham perusahaan yang disurvei menikmati valuasi pasar sampai dengan 10%-12%. Hal ini merefleksikan kepercayaan investor terhadap konsep corporate governance tersebut. Selain itu, bukti empiris juga menyatakan bahwa perusahaan yang menerapkan corporate governance akan cenderung meningkat kinerjanya (Beasly et al., 1996). Sejalan dengan penelitian tersebut, survei yang dilakukan terhadap 189 perusahaan public di enam emerging market-India, Malaysia, Meksiko, Korea Selatan, Taiwan, dan Turki-menunjukkan kaitan yang erat antara penerapan corporate governance dengan harga saham perusahaan-perusahaan tersebut. Hal tersebut disebabkan hampir 75% investor menganggap keterbukaan dan informasi mengenai penerapan corporate governance sama pentingnya dengan informasi keuangan yang dipublikasikan oleh suatu perusahaan. Bahkan beberapa pihak menganggap informasi mengenai penerapan corporate governance tersebut lebih penting daripada laporan keuanganperusahaan(Lukuhay,2002).

Penelitian mengenai corporate governance di Indonesia telah beberapa kali dilakukan. Sulistyanto dan Nugraheni (2002) menguji apakah penerapan prinsip corporate governance dapat menekan manipulasi laporan keuangan yang dipublikasikan perusahaan yang listed di Bursa Efek Jakarta (BEJ). Hasilnya menunjukkan tidak ada perbedaan manipulasi sebelum dan sesudah adanya kewajiban untuk menerapkan prinsip tersebut. Hal ini mengindikasikan belum berhasilnya penerapan corporate governance di Indonesia. Mayangsari dan Murtanto (2002) menguji apakah pengumuman pembentukan komite audit (audit committee)-komponen penting dalam corporate governance di Indonesia-direspon oleh pasar. Penelitian tersebut membuktikan adanya reaksi pasar yang positif terhadap pengumuman tersebut. Hal ini mengindikasikan bahwa pengumuman tersebut mempunyai kandungan informasi (information content) yang menarik minat investor di pasar. Maka sejalan dengan penelitian Mayangsari dan Murtanto (2002) tersebut, penelitian ini ingin menguji apakah pengumuman pemberian penghargaan ARA kepada perusahaan yang dinilai telah menerapkan prinsip corporate governance dengan baik juga menarik minat pasar. Minat pasar ini merefleksikan kepercayaan masyarakat bahwa konsep corporate governance akan meningkatkan profesionalismedankesejahteraanpemegangsahamtanpamengabaikankepentinganstakeholders.

B.PerumusanMasalah
Good corporate governance-merupakan sistem yang mengatur dan mengendalikan perusahaan untuk menciptakan nilai tambah (value added) bagi semua stakeholders-menekankan pentingnya hak pemegang saham untuk memperoleh informasi dengan benar, akurat, dan tepat waktu serta kewajiban perusahaan untuk mengungkapan (disclosure) secara akurat, tepat waktu, dan transparan mengenai semua informasi kinerja perusahaan, kepemilikan, dan stakeholder (YPPMI & SC, 2002). Sehingga penerapan prinsip corporate governance tersebut diharapkan dapat meningkatkan kualitas laporan keuangan, yang pada akhirnya meningkatkan kepercayaan pemakai laporan keuangan, termasuk investor. Namun, apakah pemberian Annual Report Award (ARA) kepada beberapa perusahaan public yang dinilai telah menerapkan corporate governance dengan baik juga dapat meningkatkan kepercayaan masyarakat pada umumnya dan investor pada khususnya belum diketahui dengan pasti. Maka atas dasar uraian tersebut, masalah dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut: apakah pemberian penghargaan ARA secara signifikan dapat meningkatkan kepercayaanmasyarakat?

C.TujuanPenelitian
Untuk mendorong agar perusahaan-perusahaan di Indonesia menerapkan prinsip corporate governance, beberapa institusi pemerintah dan organisasi swasta memberikan Annual Report Award (ARA) kepada perusahaan yang dinilai telah menerapkan prinsip-prinsip tersebut dengan baik. Namun apakah penghargaan tersebut direspon oleh investor di pasar sebagai bukti kepercayaan masyarakat bahwa konsep tersebut dapat meningkatkan fairness, transparancy, accountability, dan responsibility para pengelola (manajemen) perusahaan belum diketahui dengan pasti. Maka berdasar uraian tersebut, penelitian ini bertujuan untuk menemukan bukti empiris bahwa pemberian ARA dapat direspon oleh pasar sebagai bukti kepercayaan masyarakat terhadap konsep corporate governance.

D.TelaahLiteraturdanPengembanganHipotesis
1.GoodCorporateGovernance
Good corporate governance didefinisikan sebagai suatu sistem yang mengatur dan mengendalikan perusahaan untuk menciptakan nilai tambah (value added) untuk semua stakeholder-nya. Dua hal yang menjadi perhatian konsep ini adalah, pertama, pentingnya hak pemegang saham untuk memperoleh informasi dengan benar, akurat, dan tepat pada waktunya serta, kedua, kewajiban perusahaan untuk melakukan pengungkapan (disclosure) secara akurat, tepat pada waktunya, dan transparan mengenai semua informasi kinerja perusahaan, kepemilikan, dan stakeholder (YPPMI & SC, 2002). Kedua hal tersebut penting karena secara empiris terbukti bahwa penerapan prinsip corporate governance dapat meningkatkan kualitas laporan keuangan (Beasly et al., 1996; Wright, 1996). Chtourou et al. (2001) yang menguji apakah praktik corporate governance mempunyai pengaruh positif terhadap kualitas informasi keuangan yang dipublikasikan perusahaan juga menyimpulkan bahwa penerapan prinsip corporate governance akan menjadi constrain manipulasi yang dilakukan manajemen. Hal tersebut sejalan dengan penelitian Abbott et al. (2000) yang membuktikan adanya hubungan positif antara penerapan corporate governance dengan berkurangnya kecurangan (fraud) pada pelaporan keuangan (financial reporting) yang dapat meningkatkankualitaslaporankeuanganyangdipublikasikanperusahaan.

Penelitian McKinsey, seperti dikutip oleh Luhukay (2002) dan Rafick (2002), membuktikan bahwa investor di negara-negara maju bersedia memberi premium yang cukup tinggi, mencapai sekitar 28%, kepada perusahaan yang menerapkan prinsip corporate governance dengan konsisten. Sebagai tambahan ditemukan bukti bahwa saham perusahaan-perusahaan tersebut menikmati valuasi pasar sampai dengan 10%-12%. Sejalan dengan penelitian tersebut, survei yang dilakukan di enam emerging market menunjukkan kaitan yang erat antara penerapan corporate governance dengan harga saham perusahaan-perusahaan public tersebut (Luhukay, 2002). Hal tersebut terjadi karena hampir 75% investor di pasar menganggap keterbukaan dan informasi mengenai penerapan corporate governance sama pentingnya dengan informasi keuangan yang dipublikasikan oleh suatu perusahaan. Bahkan beberapa pihak menganggap keterbukaan dan informasi mengenai corporate governance lebihpentingdaripadainformasikeuangan(Lukuhay,2002).

Sejalan dengan penelitian tersebut, Mayangsari dan Murtanto (2002) yang menguji apakah pengumuman pembentukan komite audit (audit committee) akan direspon oleh pasar juga menemukan bukti bahwa pasar akan bereaksi positif terhadap pengumuman tersebut. Hal ini mengindikasikan bahwa pengumuman tersebut mempunyai kandungan informasi (information content) yang menarik minat investor di pasar. Penelitian tersebut mendukung beberapa penelitian sebelumnya yang menyimpulkan bahwa pengumuman mempunyai kandungan informasi (information content) yang dapat mempengaruhi harga saham (return) perusahaan bersangkutan (Ball dan Brown, 1968; Beaver, 1968; Bamber, 1986; Beza, 1997; Choi, 2000; Ferere dan Renneboog, 2000; Chen, 2001; Durtschi et al., 2002; De Roon dan Veld, 2002;MayangsaridanMurtanto,2002).

2.KandunganInformasi(InformationContent)
Penelitian yang menggunakan kandungan informasi (information content) biasanya menggunakan studi peritiwa (event study). Studi peristiwa merupakan studi yang mempelajari reaksi pasar terhadap suatu peristiwa yang informasinya dipublikasikan sebagai suatu pengumuman. Jika pengumuman tersebut mengandung informasi maka pasar diharapkan akan bereaksi pada waktu pengumuman tersebut diterima pasar. Reaksi pasar tersebut ditunjukkan dengan adanya perubahan harga saham perusahaan bersangkutan dan diukur dengan menggunakan abnormal return. Strong (1992) dan Brown dan Warner (1985), seperti dikutip oleh Gunawan (1999), menjelaskan bahwa studi peristiwa merupakan investigasi empiris terhadap hubungan antara harga saham dengan peristiwa (kejadian) ekonomi. Mayangsari dan Murtanto (2002) menambahkan bahwa studi peristiwa bertujuan mengukur hubungan antara suatu peristiwa yang mempengaruhi saham dan return saham tersebut serta menaksir apakah ada aabnormal return yang diperoleh investor dari peristiwa tersebut. Ada tiga faktor yang mempengaruhi kandungan informasi suatu pengumuman, yaitu: (1) ekspektasi pasar terhadap kandungan informasi pada saat terjadinya pengumuman, (2) implikasi pengumuman terhadap distribusi return saham pada masa depan, dan (3) kredibilitassumberinformaasi.

3.InformasiKeuangan
Penelitian mengenai pengaruh kandungan informasi terhadap harga saham pertama kali dilakukan oleh Ball dan Brown (1968). Penelitian tersebut menguji apakah pengumuman laba (earnings announcement) mempunyai hubungan positif dengan harga saham. Hasilnya menunjukkan adanya abnormal return positif akibat pengumuman. Sejalan dengan penelitian tersebut, Beaver (1968) menemukan bukti bahwa pengumuman laba mempunyai kandungan informasi yang mempengaruhi reaksi investor yang tercermin pada perubahan harga dan volume saham perusahaan bersangkutan. Bamber (1986) yang meneliti pengaruh kandungan informasi pengumuman laba tahunan juga menyimpulkan adanya reaksi pasar yang positif, yang tercermin dari harga dan volume saham yang diperdagangkan meningkatkan setelah pengumuman laba tersebut. Beza (1997) membuktikan bahwa perusahaan yang mengumumkan laba tahunannya secara signifikan akan mengalami peningkatan volume perdagangan dibanding sebelum pengumuman laba tersebut. Choi (2002) juga menemukan pengaruh (implikasi) pengumuman earnings terhadap subsequent return perusahaan yang melakukan publikasi tersebut. Hal ini mengindikasikan bahwa pasar merespon secara positif pengumumantersebut.

4.InformasiNon-keuangan
Sejalan dengan penelitian-penelitian mengenai pengumuman informasi keuangan, Frazier et al. (1984) menemukan bukti adanya hubungan positif antara informasi non-keuangan dengan return saham perusahaan yang melakukan publikasi tersebut. Ferere dan Renneboog (2000) menemukan bukti bahwa harga saham bereaksi terhadap pengumunan pergantian chief excecutive officer (CEO). Penelitian tersebut menambahkan bahwa pengumuman secara positif memberi abnormal return sebesar 0,5%. Chen (2001) yang menguji apakah pengumuman sertifikasi ISO akan mempengaruhi harga saham perusahaan penerima penghargaan tersebut juga menemukan bukti bahwa pasar bereaksi positif terhadap pengumuman sertifikasi tersebut. De Roon dan Veld (2002) yang menguji pengaruh pengumuman convertible bond loans dan warrant-bond loans juga menemukan adanya respon pasar yang positif terhadap pengumuman tersebut. Sedangkan penelitian Durtschi et al. (2002) yang menguji pengaruh pengumuman institutional ownership terhadap abnormal juga menemukan bukti adanya hubungan positif antara kandungan informasi pengumuman tersebut dengan harga dan volume saham perusahaan tersebut. Penelitian mengenai pengaruh suatu pengumuman terhadap respon pasar untuk kasus-kasus di bursa efek Indonesia dilakukan oleh Asri dan Gunawan (1998) dan Gunawan (1999) yang juga menyimpulkan adanya abnormal return positif sebagai indikasi reaksi pasar karena pengumumantersebut(MayangsaridanMurtanto,2002).

5.HipotesisPenelitian
Maka berdasar uraian di atas, hipotesis dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut:

H: Ada pengaruh positif pengumuman Annual Report Award terhadap return perusahaanpenerimapenghargaantersebut.
E.MetodePenelitian
1.SampeldanData
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder berupa harga penutupan harian bulan bulan Agustus 2002 perusahaan yang menerima Annual Report Award (ARA) pada tanggal 9 Agustus 2002. Perusahaan-perusahaan tersebut adalah:
1.AsuransiBintangTbk.
2.AnekaTambangTbk.
3.AstragraphiaTbk.
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah mencakup periode 11 hari, dengan perincian: (1) 5 hari sebelum pengumuman (t-5), (2) 1 hari pengumuman (event), dan (3) 5 hari setelah pengumuman (t+10). Data penelitian diperoleh dari website Bursa EfekJakarta(www.jsx.co.id).
-200 .......... -5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 . 9 10
Periode estimasi Sebelum pengumuman ARA Event Sesudah pengumuman ARA

2.DefinisidanPengukuranVariabel
Penelitian ini akan menguji pengaruh pengumuman pemberian penghargaan ARA terhadap reaksi investor di pasar. Reaksi pasar ini merupakan indikasi kepercayaan masyarakat terhadap pengumuman tersebut. Hartono (2000) menyatakan bahwa studi peristiwa digunakan untuk menganalisis abnormal return sekuritas yang mungkin terjadi disekitar pengumuman tersebut. Abnormal return merupakan kelebihan dari return yang sesungguhnya terjadi terhadap return normal dan dinyatakansebagaiberikut:

ARi,t=Ri,t-E(Ri,t)

Dimana: AR = Abnormal return saham ke-i pada periode ke-t.
Ri,t = return sesungguhnya yang terjadi untuk saham ke-i pada periode ke-t.
E(Ri,t) = return ekspektasi saham ke-i pada periode ke-t.

Return sesuingguhnya merupakan return yang terjadi pada hari ke-t yang merupakan selisih harga sekarang relatif terhadap harga sebelumnya dan dihitung dengan rumus: Ri=Pt-Pt-1/Pt-1, dimana Ri=return saham bulanan perusahaan i, Pt=harga saham akhir bulan t,, dan Pt-1=harga saham akhir bulan t-1. Sedangkan return ekspektasi merupakan return yang harus diekspektasi dan dihitung dengan mengunakanmetodemean-adjustedreturn:

Dimana: E(Ri,t) = return ekspektasi saham ke-i pada periode ke-t.
Ri,j= return realisasi saham ke-i pada estimasi ke-j.
T=lamanyaperiodeestimasi.



3.MetodeAnalisisData
§ Analisis Deskriptif. Analisis deskripsi digunakan untuk mengetahui nilai-nilai statistik variabel penelitian yang digunakan dalam penelitian ini. Analisis ini bertujuan untuk membuktikan bahwa pengumuman ARA mempunyai information content of non-accounting yang mempengaruhi harga saham (abnormal return) disekitar pengumuman tersebut. § Uji Statistik. Pengujian statistik terhadap abnormal return mempunyai tujuan untuk melihat signifikansi abnormal return yang ada di periode peristiwa. Signifikansi tersebut untuk menentukan apakah abnormal return secara statistik signifikan tidak sama dengan nol (positif untuk kabar baik dan negarif untuk kabar buruk) dan menggunakan uji-t (t-test), dengan ketentuan (Hartono,2000):
1. Jika t-hitung > 1.638 signifikan pada tingkat 10%.
2. Jika t-hitung > 2.353 signifikan pada tingkat 5%.
3. Jika t-hitung > 4.541 signifikan pada tingkat 1%.

F.HasildanAnalisis
Penelitian ini menggunakan data harga penutupan saham (stock closing price) perusahaan penerima Annual Report Award (ARA) untuk menguji apakah pasar merespon secara positif pengumuman pemberian penghargaan tersebut. Pengumuman ini merupakan publikasi non-keuangan (non-financial announcement) yang diduga mempunyai kandungan informasi (nformation content) yang dapat mempengaruhi reaksi pasar (Frazier et al., 1984; Rao, 1997; Ferere dan Renneboog, 2000; Chen, 2001; Durtschi et al., 2002; De Roon dan Veld, 2002; Mayangsari dan Murtanto, 2002). Apabila pasar merespon secara positif pengumuman tersebut maka akan ada abnormal return positif yang diterima oleh investor. Respon pasar ini akan dilihat: (1) selama 5 hari sebelum pengumuman (t-5), (2) pada hari pengumuman (t), dan (3) selama sepuluh hari setelah pengumuman (t+10). Abnormal return dihitung dari selisih antara return normal dan return ekspektasi, yang dihitung dengan menggunakan metode mean-adjusted return. Hasil perhitungan rata-rata abnormal return selama periode penngamatandisajikandalamTabel1.

TABEL1
HasilUjiBeda

Hari Harga Saham(Rp) Rata-Rata Abnormal Return t-hitung
t-5 421.67 0.6844 0.3951
t-4 410.00 -0.8876 -0.5124
t-3 380.00 -1.8275 -1.0551
t-2 393.33 1.5556 0.8981
t-1 383.33 -0.6504 -0.3755
t 398.33 0.2293 0.1324
t+1 391.67 0.1570 0.0906
t+2 398.33 1.2673 0.7317
t+3 393.33 -0.9024 -0.5210
t+4 393.33 0.0264 0.0152
t+5 418.33 3.0820 1.7794*
t+6 428.33 0.6963 0.4020
t+7 433.33 1.3503 0.7796
t+8 413.33 -1.8157 -1.0483
t+9 418.33 0.5728 0.3307
t+10 423.33 1.0360 0.5982
Sumber:datasekunderdiolah,2002.
Keterangan:*signifikanpadatingkat10%
**signifikanpadatingkat5%
***signifikanpadatingkat1%

Dari Tabel 1 terlihat rata-rata abnormal return selama periode pengamatan (t-5 sampai dengan t+10). Abnormal return selama periode pengamatan cenderung fluktuatif, berkisar antara -1.8275 sampai dengan 3.0820. Lima hari sebelum pengumuman (t-5) nilai abnormal return (0.6844) cenderung menurun sampai dengan hari ketiga sebelum pengumuman (-1.8275). Hari keempat sebelum pengumuman nilai abnormal return naik (1.5556) dan turun lagi sehari menjelang pengumuman ARA (-0.6504). Kondisi ini kemungkinan karena: (1) pasar tidak menerima bocoran informasi rencana pemberian ARA, (2) pasar menerima bocoran informasi rencana pemberiaan ARA namun tidak meresponnya, dan (3) pasar menerima bocoran informasi rencana pemberian ARA namun gagal dalam mengasimilasi informasi tersebut karena biaya pemrosesan informasi yang mahal. Pada hari pengumuman (t) dan dua hari setelah pengumuman (t+2), nilai abnormal return positif (0.2293; 0.1570; 1.2673). Namun dari hasil pengujian statistik (t-test) terbukti bahwa abnormal return tersebut bukan disebabkan karena adanya pengumuman pemberian ARA kepada perusahaan yang menjadi sampel penelitian. Baru pada hari kelima setelah pengumuman (t+5) besarnya nilai abnormal return (3.0820) signifikan pada tingkat 10% (t-hitung=1.7794). Hal ini berarti abnormal return positif tersebut terbukti dipengaruhi oleh pengumuman pemberian ARA. Sedangkan hari keenam (t+6) dan ketujuh (t+7), walaupun nilai abnormal return positif (0.6963 dan 1.3503) namun dari uji t yang dilakukan terbukti tidak signifikan. Hal ini mengindikasikan bahwa abnormal return tersebut terjadi bukan karena pasar merespon pengumuman pemberian ARA tersebut. Demikian juga dengan hari-hari berikutnya (t+8 sampai t+10) yang terbukti juga tidak dipengaruhi oleh pengumuman pemberian ARA. Kondisi tersebut jika digambarkan dalam bentukgrafikakantampaksepertidibawahini:

GRAFIK1
Rata-rataAbnormalReturn
SelamaPeriodePengamatan

Sumber:datasekunderdiolah,2002.

Grafik 1 menunjukkan pergerakan abnormal return selama periode pengamatan. Walaupun ada pergerakan harga saham (abnormal return) disekitar tanggal pengumuman pemberian ARA (t) namun terbukti bahwa pergerakan tersebut tidak secara signifikan dipengaruhi oleh pengumuman tersebut. Bahkan pada hari ketiga setelah pengumuman (t+3) harga saham turun yang cenderung tajam dan mengakibatkan nilai abnormal return menjadi negatif. Baru pada hari keempat dan kelima setelah pengumuman (t+4 dan t+5) harga saham naik sangat tajam dan mengakibatkan nilai abnormal return kembali positif. Bahkan dihari kelima setelah pengumuman (t+5) besarnya nilai abnormal return juga secara signifikan dipengaruhi pengumuman pemberian ARA. Sehingga sesuai dengan penelitian-penelitian sebelumnya, misalnya: Frazier et al., 1984; Rao, 1997; Ferere dan Renneboog, 2000; Chen, 2001; Durtschi et al., 2002; De Roon dan Veld, 2002; Mayangsari dan Murtanto, 2002, hal ini mengindikasikan pasar mulai merespon secara positif pengumuman non-keuangan tersebut. Beberapa penelitian juga menyimpulkan bahwa pengumuman non-keuangan yang mempunyai kandungan informasi (information content of non-financial announcement) akan direspon lebih lambat oleh pasar dibandingkan pengumuman yang mempunyai kandungan informasi keuangan (information content of financial announcement) (Rao, 1997; Ferere dan Renneboog, 2000; Chen, 2001; Durtschi et al., 2002; De Roon dan Veld, 2002).
Sedangkan hari keenam setelah pengumuman (t+6) sampai dengan hari terakhir periode pengamatan (t+10) harga saham kembali fluktuatif yang mengakibatkan nilai abnormal return juga fluktuatif. Nilai abnormal return pada periode enam hari terakhir ini cenderung turun, bahkan pada hari kedelapan (t+8) mempunyai nilai negatif. Dua hari terakhir dalam periode pengamatan (t+9 daan t+10) harga saham kembali naik. Namun fluktuatifnya nilai aaabnormal return pada periode ini secara signifikan tidak terbukti dipengaruhi oleh pengumuman pemberian ARA. Hal ini mengindikasikan bahwa pasar kembali tidak tertarik dan menganggap pengumuman tersebut tidak mempunyai kandungan informasi yang berharga.

G.Kesimpulan
Penelitian ini menguji apakah pengumuman pemberian Annual Report Award (ARA) direspon pasar atau tidak. Respon pasar yang positif diasumsikan meningkatnya kepercayaan masyarakat bahwa konsep corporate governance dapat akan meningkatkan profesionalisme dan kesejahteraan pemegang saham tanpa mengabaikan kepentingan stakeholders. Dari hasil pengujian terbukti bahwa pengumuman tersebut hanya direspon oleh pasar dihari kelima setelah pengumuman. Walaupun cenderung lambat dalam merespon pengumuman tersebut, namun hal ini sesuai dengan kesimpulan beberapa penelitian sebelumnya yang menyatakan bahwa bahwa pengumuman non-keuangan yang mempunyai kandungan informasi (information content of non-financial announcement) akan direspon lebih lambat oleh pasar dibandingkan pengumuman keuangan yang mempunyai kandungan informasi keuangan (information content of financial announcement) (Rao, 1997; Ferere dan Renneboog, 2000; Chen, 2001; Durtschi et al., 2002; De Roon dan Veld, 2002). Sehingga la mbatnya respon pasar tersebut bukan merupakan anomali pasar yang disebabkan pasar inefisiensi dalam hal informasi (Lin dan Mech, 2000). Hasil pengujian tersebut mencerminkan bahwa pasar tertarik dengan informasi pemberian ARA. Hal ini mengindikasikan adanya kepercayaan masyarakat terhadap konsep corporate governance yang melandasi penghargaan tersebut akan membuat perusahaan dikelola dengan lebih profesional dan dapat meningkatkan kesejahteraan pemiliknya (stockholders) tanpa mengabaikan kepentinganstakeholders-nya.

H.KeterbatasandanImplikasi
Walaupun menemukan bukti pasar merespon secara positif pengumuman ARA, ada beberapa keterbatasan dalam penelitian ini, khususnya dalam hal: 1. Metode penghitungan return ekspektasi dalam penelitian ini menggunakan mean-adjusted market, padahal menurut Brown dan Warner (1980, 1985) dan Hartono (2000) seperti dikutip dalam Mayangsari dan Murtanto (2002) market model dapat mendeteksi abnormal return lebih baik dibandingkan mean-adjusted market apabila tanggal-tanggal peristiwa tersebut terkluster. 2. Ada kemungkinan disekitar tanggal pengumuman pemberian Annual Report Award (ARA) tersebut (9 Agustus 2002) terjadi peristiwa-peristiwa penting yang lain, apalagi mengingat pada tanggal tersebut menjelang peringatan HUT ke-57 RI. Sehingga hasil dan kesimpulan penelitian ini bisa bias, karena event windows yang digunakan (sampai t+10) berakhir pada tanggal 23 Agustus 2002. Implikasi penelitian ini terutama ditujukan pada para akademisi dan praktisi. Untuk para akademisi penelitian ini diharapkan: (1) dapat memberikan bukti empiris bahwa pengumuman non-keuangan mempunyai kandungan informasi (information content) yang direspon oleh pasar dan konsep corporate governance diterima oleh pasar yang mengimplikasikan kepercayaan masyarakat terhadap konsep tersebut dan (2) memperbaiki beberapa kelemahan dalam penelitian ini. Sedangkan untuk para praktisi, penelitian ini diharapkan dapat memberikan bukti empiris bahwa konsep corporate governance dapat diterima oleh masyarakat. Hal ini mengindikasikan kepercayaan masyarakat bahwa konsep ini dapat membuat perusahaan-perusahaan publik akan dikelola lebih profesional dan dapat meningkatkan kesejahteraan stockholders tanpa mengabaikan kepentingan semuastakeholders-nya.






I.DaftarPustaka

Abbott. L.J., S. Parker, dan G.F. Peters, 2000, "The Effectiveness of Blue Ribbon Committee Recommendations in Mitigating Financial Misstatement: An Empirical Studi",Workingpaper.

Ball, Ray, dan Philip Brown, 1968, "An Empirical Evaluation of Accounting Income Numbers",JournalofAccountingResearch,Autum.

Bamber, L.S., 1986, "The Information Content of Annual Earnings Release: A Trading VolumeApproach",TheAccountingReview,Spring.

Beasly, C., M. Defond, J. Jiambalvo, dan K.R. Subramanyam, 1998, "The Effect of Audit on The Quality of Earnings Management", Contemporary Accounting Research,15(Spring).

Beaver, W.H., 1968, "The Information Content of Annual Earnings Announcement", JournalofAccountingResearch(supplement).

Beza, Berhanu, 1997, "The Information Content of Annual Earnings Announcement: A Trading Volume Approach", Tesis, Program Pasca Sarjana UGM Yogyakarta (tidak dipublikasikan).

Chen, Jo-Hui, 2001, "ISO Certification and Abnormal Return of Stock Price-The Study of the Taiwan Stock Market", Review of Pacific Basin Financial Markets and Policies, Vol.4,No.2,109-126.

Choi, Wonseok, dan Jung-wook Kim, 2000, "Underreaction, Trading Volume, and Post-announcementEarnings-drift",Workingpaper,November.

Chtourou, Sonda Marrakchi, Jean Bedard, dan Lucie Courteau, 2001, "Corporate Governance and Earnings Management", Working paper, April.

De Roon, Frans Andrianus, dan Chris Veld, 2002, "Announcement Effects of Convertible Bond Loans Versus Warrant-Bond Loans: An Empirical Analysis for the DutchMarket",Workingpaper.

Ferere, Dherment, dan Renneboog L.Share, 2000, "Price Reactions to CEO Resignations and Large Shareholder Monitoring in Listed French Companies", Workingpaper.

Gunawan, Barbara, 2001, "Reaksi Pasar Modal Indonesia Terhadap Peristiwa Politik Dalam Negeri (Studi Peristiwa Peledakan Bom di Gedung Bursa Efek Jakarta)", Tesis, Program Pasca Sarjana UGM Yogyakarta (tidak dipublikasikan).

Guo, Lin, dan Timothy S. Mech, 2000, "Conditional Event Study, Anticipation, and Asymmetric Information: The Case of Seasoned Equity Issues and Pre-issue InformationReleases",JournalofEmpiricalFinance,7.

Hartono, Jogiyanto, 1998, "Aspek Metodologi Penelitian Pasar Modal", Artikel Semiloka Arah dan Topik Penelitian Akuntansi Keuangan dan Pasar Modal, Pusat Pengembangan Akuntansi Fakultas Ekonomi (PPA FE) UGM.

Hartono, Jogiyanto, 2000, Teori Portofolio dan Analisis Investasi, Edisi 2, Yogyakarta:BPFE.

Jenning, Robert, dan Laura Straks, 1985, "Information Content and Speed of Stock PriceAdjusment",JournalofAccountancyResearch,Springs.

Luhukay, Jos, 2002, "Tata Pamong dan Nilai Perusahaan", Warta Ekonomi, No. 21/XIV/2September.

Panitia dan Dewan Juri Penghargaan Laporan Tahunan (Annual Report Award), 2002,Pressrelease,di-downloaddariwww.bapepam.go.id.

Mayangsari, Sekar, dan Murtanto, 2002, "Reaksi Pasar Modal Indonesia Terhadap Pembentukan Komite Audit", Proceeding Simposium Surviving Strategies to Cope With the Future, Fakultas Ekonomi Universitas Atma Jaya Yogyakarta (FE UAJY).

Simanjuntak, Djisman S., 1999, "An Inquiry Into the Nature, Causes and Consequences of the Indonesian Crisis", Journal of the Asia-Pasific Economy, Vol.4 No.1.

Simanjuntak, Djisman S., 2002, "Good Corporate Governance in Post-crisis Indonesia: Initial Conditions, Windows of Opportunity and Reform Agenda", Working paper.

Sulistyanto, H. Sri, dan Linggar Y. Nugraheni, 2002, "Good Corporate Governance: BerhasilkahDiterapkanDiIndonesia",Workingpaper.

Sulistyanto, H. Sri, dan Rika Lidyah, 2002, "Good Governance: Antara Idealisme dan Kenyataan",Modus(Jurnal Ekonomi dan Bisnis FE UAJY), Vol.14 (1).

Rafick, Ishak, 2002, "Menggugat Fungsi Komisaris Independen", SWA, No.15/XVII/15 Juli-7Agustus.

Rao, Spuma M., 1997, "The Effect of Announcement Bribery, Scandal, White Collar Crime, and Illegal Payment to Returns of Investors", Journal of Financial and StrategicDicisions,Vol.10No.3,Fall.

The Business Roundtables (BRT), 2002, "Principles of Corporate Governance", A whitepaper,Mei.

WartaEkonomi,No.21/XIV/2September2002.

Wright, D.W., 1996, "Evidence on The Relation Between Corporate Governance Characteristics and The Quality of Financial Reporting", Working paper.

Minggu, 25 Oktober 2009

Ulasan Bank Century

Sumber: http://fpks-dpr.or.id/?op=isi&id=6943

Fraksi-PKS Online: Anggota Komisi XI DPR RI Nursanita Nasution menyesalkan Bank Indonesia (BI) dan Badan Pengawas Penanaman Modal – Lembaga Keuangan (Bapepam – LK) atas kasus Bank Century. Dia meminta adanya sanksi tegas bagi pejabat negara yang terbukti teledor dalam perkara tersebut.

Dalam Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) Komisi XI DPR dengan BI, Bapepam-LK, dan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) pada tanggal 10 Februari lalu terungkap fakta bahwa pada 2005 BI telah mengetahui Bank Century menjual reksadana bodong sejak tahun 2000. BI selanjutnya melakukan peneguran kepada Bank Century dan memberitahukan hal itu kepada Bapepam-LK. Namun Bapepam-LK ternyata tidak menindaklanjuti pemberitahuan BI tersebut. Pada tahun 2006 BI kembali menegur Bank Century. Meski tidak ada catatan adanya transaksi penjualan reksa dana pada arus kas, Bank Century ternyata tetap menjual reksa dana fiktif hingga kasusnya mencuat pada November 2008 setelah ada pengaduan dari nasabah.
"Saya tidak habis pikir. Mengapa sebuah lembaga terhormat bernama Bank Sentral serta otoritas pengawas penanaman modal nasional bisa dibohongi bertahun-tahun dan baru bereaksi setelah masyarakat bertindak? Kasus ini juga bukan kali pertama karena sebelumnya sudah ada kasus-kasus sejenis. Hal ini tentu tidak dapat ditolerir lagi. BI dan Bapepam-LK harus ambil tanggung jawab, mengapa tindak penyelewengan ini bisa berlangsung dalam jangka waktu yang begitu lama?" kata Nursanita.

Menurut dia, kasus ini benar-benar tidak dapat diterima oleh logika awam sekali pun. Sebab Bank Sentral dan Bapepam-LK tentunya punya mekanisme pengawasan yang ketat. Apalagi penyelewengan tersebut berlangsung sangat lama hingga delapan tahun dan baru terungkap.
Karena itu, kata Nursanita, selain upaya penyelamatan Bank Century dan penunaian hak-hak nasabah, Gubernur BI dan Kepala Bapepam-LK harus melakukan penyelidikan internal secara intensif kepada jajarannya. Atas skandal ini pula BI dan Bapepam-LK seharusnya menyampaikan permintaan maaf kepada masyarakat dan dengan jiwa besar mengakui kesalahan yang terjadi.

Sekretaris Fraksi PKS ini menambahkan, Mabes Polri dan KPK di sisi lain juga harus proaktif. Penyelidikan hendaknya dikembangkan tidak hanya pada manajemen Bank Century saja tetapi juga kepada pejabat BI dan Bapepam-LK. " Jika ditemui dugaan penyelewengan baik perdata maupun pidana hendaknya penegak hukum tidak segan-segan memberi sanksi tegas. Hal ini penting agar kasus serupa tidak berulang dan berulang lagi di masa mendatang," tegasnya.


Selain itu, lanjut dia, ke depan pengawasan terhadap penjualan produk bukan Bank harus lebih diperketat lagi. Sosialisasi yang efektif perlu dilakukan kepada masyarakat agar berhati-hati dalam membeli produk reksadana, asuransi atau produk investasi lainnya. Masyarakat juga perlu terus dihimbau agar lebih memilih produk investasi yang dijamin LPS serta tidak berspekulasi dan mudah tergoda dengan keuntungan yang tidak realistis. Bank juga perlu diwajibkan memajang daftar produk investasi yang dijual berikut spesifikasinya yang dapat dengan mudah dibaca oleh nasabah. "Karyawan Bank juga harus kritis, tidak patuh bongkokan kepada pemilik Bank. Bagaimanapun mereka harus punya tanggung jawab moral untuk menyelamatkan masyarakat dari perilaku pengusaha yang merugikan," pungkasnya.